Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menyalurkan bantuan sembako dan tunai kepada warga terdampak PPKM Darurat di Kabupaten Bandung, Rabu (21/7/2021)
Kab.Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur
Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil kembali blusukan menyalurkan bantuan sembako
dan tunai kepada warga terdampak PPKM Darurat, Rabu (21/7/2021).
Kali ini
bantuan menyasar warga yang tidak masuk ke data formal bansos pemerintah di
wilayah Kabupaten Bandung.
Menurut Kang
Emil --sapaan Ridwan Kamil, dalam PPKM Darurat, ada warga terdampak yang tidak
masuk kedalam data formal penerima bantuan. Untuk itu diperlukan improvisasi di
lapangan.
"Perlu
inisiatif dan improvisasi di lapangan," kata Kang Emil.
Kang Emil
membagikan langsung bingkisan berisi sembako dan uang tunai kepada para
pedagang kecil, lansia hingga petani yang sedang menggarap sawah. Sekaligus
juga mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Warga yang berada di rumah pun
menjadi sasaran Kang Emil untuk diberikan bantuan.
Kang Emil
menuturkan, kehadiran seorang pemimpin dibutuhkan warga yang sedang kesal,
lemah dan pasrah akibat dampak dari PPKM Darurat. Dengan demikian dapat
menaikkan moral dan semangat di saat kesulitan.
"Psikologis
warga saat ini sedang kesal, melemah, pasrah maka butuh dukungan secara
langsung yang diharapkan menaikkan moral dan semangat pada saat sulit,"
kata Kang Emil.
Untuk
meminimalisir dampak ekonomi dari PPKM Darurat, Pemda Provinsi Jabar bersama
kabupaten/kota telah menyisihkan anggaran untuk warga yang tidak ter-cover
bantuan sosial dari pemerintah pusat.
"Pemprov
bersama kota kabupaten menyisihkan anggaran untuk mereka yang tidak ter-cover
oleh pusat. Total di Jabar sekitar 63 persen ter-cover bansos pusat,"
tutur Kang Emil.
Kang Emil
pun mengajak komunitas untuk berkolaborasi membagikan bantuan kepada warga
terdampak yang tak terdata secara formal.
"Dinamika
di lapangan tidak mudah, maka kita perlu kolaborasi. Saya mengajak dalam tujuh
hari ke depan komunitas yang mau ikut berbagi, kami ada logistik sembakonya
tapi kekurangan pasukan menyisir mereka yang tidak terdata secara formal,"
ujarnya.
Bantuan yang
diserahkan Kang Emil selain dari CSR, juga berasal dari anggaran provinsi untuk
bantuan obat-obatan yang sebagiannya disisihkan untuk bansos sembako tunai
kepada warga yang tidak terdaftar formal.
"Kita
maksimalkan dari CSR pertemanan dan dari anggaran yang tadinya buat obat,
kemudian karena pemerintah pusat juga bikin program obat gratis, maka
setengahnya saya putuskan disisihkan untuk bansos sembako tunai kepada yang
tidak terdaftar formal yang tadinya dari biaya obat," ucapnya.(Lys)