Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berbagai lintas agama di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin (26/7/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
Bandung.Internationalmedia.id.-
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi
COVID-19 berbagai lintas agama di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin
(26/7/2021). Target sasaran vaksinasi mencapai 3.000 orang dalam lima hari.
Menurut Kang
Emil --sapaan Ridwan Kamil, dukungan dari berbagai pihak amat penting untuk
mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi COVID-19. Sebab, fasilitas yang
dimiliki Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, baik puskesmas maupun rumah
sakit, hanya dapat menampung 60 persen.
“Berarti 40
persennya harus dibantu oleh institusi siapapun, baik itu organisasi keagamaan
hingga profesi maupun suporter bola,” kata Kang Emil.
“Oleh karena
itu, saya mengapresiasi sebuah upaya yang dilakukan oleh Universitas
Muhammadiyah Bandung melakukan vaksinasi massal sekitar 3.000 penerima,”
imbuhnya.
Kang Emil
menuturkan, Pemda Provinsi Jabar intens mempercepat vaksinasi COVID-19. Selain
menyiapkan mobil vaksinasi keliling, Pemda Provinsi Jabar meminta sekolah dan
pesantren untuk dijadikan sentra vaksinasi COVID-19.
“Termasuk
yang kita siapkan mobil vaksinasi keliling dan sekolah juga pesantren yang
memadai wilayahnya untuk dijadikan sentra vaksinasi maupun vaksinasi massal,”
ucapnya.
Kang Emil
berharap jika vaksinasi COVID-19 dipercepat dan berjalan optimal, kekebalan
kelompok atau herd immunity dapat cepat tercapai. Dengan begitu, diharapkan
tingkat kematian akibat COVID-19 bisa terus ditekan.
“Sehingga
diakhir tahun tingkat vaksinasi naik, dan tingkat kematian menurun, karena ada
dukungan 60 persen fasilitas Pemda dan 40 persen dukungan dari masyarakat
seperti keteladanan yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Bandung ini,”
tuturnya.
“Atas nama
pribadi dan pemerintah saya ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan bisa terus
dilakukan sampai seluruh warga Jabar memenuhi kekebalan kelompok. Terima kasih
juga Dinas Kesehatan Kota Bandung, pihak kecamatan, dan puskesmas yang terus
melakukan penyisiran,” tambahnya.(Ter)