Tim Pelatda Panahan berfoto bersama dilapangan stadion Pajajaran Bandung, tanpa 3 atlet pelatnas( Sri Ranti, Ratna Umaira dan Dicky Adika) |
Bandung.Internationalmedia.id.- Bukan menjadi masalah meski tidak melakukan training centre (TC) di Korea Selatan akibat pandemic, program Tim Pemusatan Latihan Daerah Pelatda Cabang Olahraga Panahan, di Jawa Barat dengan TC di Korea Selatan itu sama saja programnya.
Pihak Pengurus Provinsi Persatuan Panahan
Nasional Indonesia, Pengprov PERPANI Jawa Barat dengan Tim Pelatda Panahan Jawa
Barat untuk PON 2021, sangat memahami tidak berangkatnya ke Korea itu. Oleh
karenanya Perpani Jawa Barat dan Tim Pelatdanya "banting Setir" tanpa
merubah program.
Sebagai penggantinya, Tim Pelatda Panahan
Jabar akan menyelenggarakan try in dan try out, kata Ryan Agung Herdriyana,
Sekretaris 1 Pengprov PERPANI Jabar yang juga mekanik tim pelatda panahan Jabar
menyatakan, usai latihan, sore, Rabu, (21/7/2021) di Stadion Pajajaran
Bandung.
Dikatakan, kebijakan organisasi atau Ketua
Pengprov PERPANI Jabar, setelah dinyatakan TC Korea Selatan dibatalkan,
penggantinya, akan diselenggarakan try in di Bekasi, awal Agustus 2021.
Try in sedang diprogramkan, dengan mengundang
Papua Barat dan DKI. Kemudian try outnya, Pelatda Panahan Jabar sudah menerima
undangan dari PERPANI Yogyakarta untuk mengikuti try out di Yogya, tanggal
20-22/8/2021 bersama 7 daerah lainnya," katanya.
Menyoal try ini di Bekasi, menurutnya,
daerahnya memiliki cuaca panas sangat cocok untuk tim pelatda Panahan. Tetapi
dengan memilih daerah cuaca panas bukan berarti Panahan Jabar sudah masuk
aklimatisasi, sama sekali bukan seperti itu maksudnya, karena masa aklimatisasi
cabor panahan akan dilakukan jelang PON Papua.
Dengan tidak ke Korea Selatan, idealnya budget
bisa disubsidi kan untuk peralatan, tandas Ryan Agung Hendriyana, namun hal itu
jelas tidak bisa, karena anggaran sudah terverifikasi.
Harapannya KONI Jawa Barat setelah agenda ke
Gyong Sangbuk-Do itu dibatalkan, kami mohon Koni bisa mensuport program try in
dan try out.
Kami sadar kalau budget akibat gagalnya ke
Korea Selatan itu tidak mungkin disubsidi kan keperalatan, setelah
berkonsultasi dengan bidang-bidang terkait di Koni Jawa Barat, mengingat semua
dana atau budget sudah ada pagu anggaranya, tambah Ryan.
Peralatan tim pelatda panahan Jabar untuk PON
XX Papua, tahap pertama atau 80% sudah diterima, dengan anggaran 2020,
kemungkinan sebelum Panahan Jabar try out ke Yogyakarta, diharap peralatan yang
sifatnya alat habis pakai seperti anak panah, bisa diterima Perpani Jabar.
"Siang tadi saya sudah koordinasi dengan
Koni Jabar dalam hal ini Satlak, bahkan diarahkan oleh Pak Nandang Roekanda,
segera lengkapi pengadministrasiannya, karena setelah dikonfirmasi, perlengkapan
untuk pertandingan sudah ada dibidang terkait," imbuhnya.
Memang sangat diperlukan sekali peralatan baru
itu, mengingat program pelatda Panahan Jabar sudah meningkatkan volume dan
mengurangi intensitas, namun memfokuskan aspek mental atlet.
Hal itu menurut Ryan Agung H, program latihan
diarahkan selayaknya pertandingan. Semisal Atlet harus taat waktu, karena
peraturannya waktu ditentukan.
Latihan pada masa pra pertandingan sekarang,
juga ditekankan latihan beregu, aduan
dan mixtim. Sehingga tidak lagi berlatih fisik dan daya tahan.
Panahan Jabar PON 2021 Papua, ditangani Rahmat Suparjo(pelatih kepala) dan Gusmardi, Novi Andrianto, Fauzi Hosky Aji dan pelatih asal Korea Park Gyong Geol. Target 2 emas dengan rival Jatim, Papua, Jateng. (PH)