![]() |
Atlet Cabang Olahraga Layar Jawa Barat PON XX, berfoto di Nasional Indonesia Sailing Centre Ancol Jakarta. ( Foto istimewa, dokumen Dicky Zulfikar) |
Bandung.Internationalmedia.id.-Cabang olahraga perairan atau Layar Jawa Barat PON XX Papua, program pemusatan latihan dikawasan Ancol Jakarta (Nasional Indonesia Sailing Centre), saat ini sudah memasuki "injury time."
Dengan demikian, dituntut seluruh awak Tim Pelatda Layar Jawa Barat menjaga seluruh aspek, mulai dari fisik, kesehatan, keselamatan.
Hal ini
dikemukakan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia,(PORLASI)
Jabar, Brigjen TNI Arif Prayitno, Senin, 26/7/2021 di Bandung.
Dikatakan, pada
saat injury time ini Cabor Layar Jabar tinggal menyelesaikan program
latihannya. Dalam situasi Covid-19 saat ini, Pelatda harus benar-benar menjaga kesehatan
seluruh anggotanya.
Apalagi pada
latihan sentralisasi, juga akan diadakan uji tanding dengan Tim Pelatda Layar
DKI dan Banten, ujarnya.
Sebelum
pandemi Covid , Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia
Jabar, berkeinginan mendatangkan pelatih asal Malaysia, akan tetapi pelatih itu
tidak berani datang ke Indonesia karena situasi saat ini.
Dihubungi
secara terpisah, Dicky Zulfikar pelatih Layar Jabar di Ancol Jakarta menyatakan,
progresnya cukup bagus dan sudah mencapai 85-90%,bila dihitung sejak Juni 2021,
yang diikuti 11atlet (7pa-4pi) mayoritas atlet eks PON 2016, terus dikuatkan
untuk meraih 3 medali emas.
Sebetulnya
dengan target 3 medali emas pada PON Papua, namun kalau ada kesempatan mendapat
lebih, itu bonus. Layar Jabar harus hadapi rivalnya seperti, Banten, DKI, Papua
untuk nomor winsurfing, dikelas lainnya seperti, Racer Standard, Radial, 4,7,
4.20, 4.70 open.
Sedangkan,
win surfing RSX, rival Jabar, ada Kaltim, dan Jatim, yang merupakan lawan
berat. Pokoknya dalam sisa waktu, secara umum disiapkan yang terbaik,tambah
Dicky.
Andalan
Layar Jabar di PON, bertumpu pada Sujatmiko progresnya 2 emas, kemudian duet
Juliono Wibowo dengan Erick. Namun tim pelatih minta atlet lainnya kalau bisa
menyodok keposisi kesatu.
Pada sisi
lain, seperti uji coba, sempat ada agenda uji coba pada event di Jakarta dan
Anyer, keduanya gagal diselenggarakan, karena covid.
"Siasat
pengganti uji coba, dilakukan sparing antar atlet peserta pelatda Layar Jabar
saja. Selain itu sempat didatangkan atlet Jabar non pelatda, untuk sparing, itu
sudah dilaksanakan selama 2 Minggu," tandas Dicky Zulfikar.
Kondisi
kedalaman dan kecepatan angin di Ancol dengan dipantai Hamadi Papua, konon
berbeda. Ancol dangkal sedangkan venue PON Layar agak dalam. Hal teknis seperti
angin idealnya 12-18 Knot.
Karena itu,
tim Layar Jabar PON Papua, diusahakan aklimatisasi 2 Minggu, untuk mengatasi
perbedaan lokasi latihan. Kemudian penyesuaian dan observasi kondisi alam baik
itu angin dan ombak.
Selama ini
ya hanya sebatas, katanya-katanya saja, karena belum melihat lokasinya. Saya
kerapkali melakukan komunikasi dengan rekan-rekan di Papua, untuk memberi
informasi alam divenue Layar,kata Dicky.
Mengenai
peralatan, sudah 98%, tinggal beberapa perlengkapan lainnya yang siap dikemas.
Rencana tim pelatda Layar Jawa Barat PON XX, akan berangkat ke
Papua,17September 2021. (PH)