Jakarta.Internationalmedia.id.-Kopi Indonesia antara lain kopi Sumatera, Flores, Sulawesi, Bali, Jawa dan Aceh merupakan kopi yang dikenal dan digemari oleh masyarakat Swiss.
Salah satu pemilik warung kopi Indonesia Bernama
'Omnia Coffee' di Zurich, Ibu Alista menjelaskan bahwa warung kopinya mempunyai
daya tarik karena menyajikan kopi Indonesia yang memiliki cita rasa khas.
“Peluang bisnis untuk kopi Indonesia di pasar Swiss
terbuka lebar. Kita akan dukung dan dorong para pebisnis kopi, baik B2B atau
B2C di Swiss, melalui pendirian Trading House," ujar Duta Besar Indonesia
untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad saat bertemu dan berbincang
dengan para pengusaha Indonesia di Zurich, antara lain pemilik 'Omnia Coffee',
pengusaha rumah makan 'Dapur', 'Jajananku.ch', dan 'Bali Massage'.
Para pengusaha menyampaikan kegiatan usahanya dan
tantangan dalam berbisnis di Zurich.
Selain kopi Sumatera, kopi yang paling laku di
warungnya adalah kopi Indonesia asal Bali. Image dan branding Bali memang cukup
menempel di benak masyarakat Swiss.
Ibu Alista yang bersuamikan orang Swiss ini, juga
mendesain warung kopinya dengan etalase produk-produk kopi nusantara sehingga
memberikan nuansa Indonesia saat mampir ke warungnya. Secara berkala, Omnia
Coffee juga menawarkan kelas barista bagi para peminat yang tertarik belajar
membuat kopi dengan profesional.
Ibu Diane, pengusaha restoran Dapur telah cukup lama
berbisnis di Swiss. Restorannya memiliki ciri khas menu masakan vegetarian
Indonesia, yang memiliki penggemar khusus di Swiss karena merupakan
satu-satunya restoran masakan Indonesia yang plantbased.
Ia menjelaskan tantangan yang dihadapi, antara lain,
untuk mendatangkan koki dari Indonesia serta pengadaan bahan dasar masakan dari
Indonesia. Demikian pula bisnis kuliner yang dilakukan oleh Ibu Lifah
(Jajanaku.ch) punya prospek yang baik dan diharapkan terus berkembang setelah
IE-CEPA berlaku.
Pak Made, terapis dan sekaligus pemilik Bali Massage
menceritakan bahwa bisnisnya justru laris manis dan tak pernah sepi pengunjung
di masa pandemi. Tempat usahanya merupakan salah satu tempat massage terbaik
dan paling dicari di Zurich.
Selama pandemi, penerapan protokol kesehatan tak
pernah dilupakannya. Ia juga ingin mengambil manfaat dari IE-CEPA bagi
bisnisnya.
Sebagai informasi, saat ini perjanjian IE-CEPA
(Comprehensive Economic Partnership Agreement between the Republic of Indonesia
and the EFTA States/Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Republik Indonesia
dan Negara-Negara European Free Trade Association), sudah diratifikasi
Indonesia dan selanjutnya sedang menunggu ratifikasi dari pihak Swiss dalam
waktu dekat pada tahun ini.
Perjanjian ini penting karena isu tarif menjadi
bagian dalam kesepakatan IE-CEPA dan diharapkan kedua negara dapat memanfaatkan
perjanjian dimaksud.(marpa)