Kroser
Pelatda Jawa Barat PON XX-2021, dipimpin pelatih Iwan
Hermawan"Bontot" (keempat dari kiri). Saat break sesi latihan di
sirkuit Cambora desa Cibogo Mekar Bakti Tanjungsari Sumedang.(Foto: Pujo Hastowo)
Sumedang.Internationalmedia.id.- Perlatih
Kroser Junior dan Senior Pelatda Jawa Barat, Iwan "bontot" Hermawan
bersama dengan 8 Kroser Pelatda Jabar PON XX, melakukan pemusatan latihan di Sirkuit
Cambora, Cibogo Mekar Bakti Tanjungsari Sumedang Jawa Barat, Sabtu,(19/6/2021).
Mereka mulai melakukan pemusatan latihan, sejak
akhir Mei 2021 sesuai schedule dengan menggunakan kenderaan yang ada agar tidak
vacum.
Dua kendaraan spesial engine yang dipakai berlatih
Rider atau Kroser Pelatda Jabar PON XX, disebutkan rusak ditambah satu unit
lagi mulai drop powernya. Masing masing SE 125 CC milik Kroser Lutfhi Petric,
Dwi Panca sedangkan kepunyaan Daris Nail
Budiman, mengalami drop powernya.
Kendatipun keadaan dilapangan seperti itu, Kroser
dengan pelatih tim pelatda antisipasi menggunakan kendaraan lain agar proses
latihan melenggang baik.
Dikatakan, meski Kroser sudah sering berlaga pada
level nasional, tetapi program dari pelatih harus diikuti. Mereka terus digodok
skill dan mentalnya. Hambatan, seperti kerusakan motor bisa menjadi kendala,
tetapi pembalap tidak begitu mempedulikan hal itu.
Semangat anak-anak Pelatda tidak kendur, kata Iwan
diseka-sela latihan di Jatinangor, Sabtu siang.
Iwan Hermawan, adalah pelatih yang pernah berguru 1
tahun dinegeri Kangguru Mellbourne Australia (2008), dapat sentuhan dari Brush
Whelkinson dan Kroser juara nasional Australi seperti, Lee Hogan, Louis Wood,
Kade Mosig,Jose Kacia.
Dengan dibebani target 3 emas secara umum cabang
balap motor pelatda Jawa Barat PON Papua, jenis road race dan motorkros. Motor
Kros ingin raih 2 emas. Untuk target itu fighting spirit tampak pada masa
kompetisi internal pelatda, karena usai BK di Banten 2019, sifatnya masih entry
by number.
Iwan Hermawan pelatih yang juga Kroser penyandang
juara 1 kelas 250 CC di Makauw Hongkong 2005, peringkat IV Asia 2008, di Iran,
Philipin, Indonesia, membeberkan, sambil menanti anggaran pembelian spare part
yang sudah disampaikan ke KONI Jabar nanti turun, pelatda tidak mau tertinggal
programnya.
"Sparepart penting banget, seperti untuk ban,
bahkan kalau piston kan harus pesan, karena motornya pabrikan. Yang sparepart
kecil yang bisa diatasi, nggak masalah, selain ditanggulangi pelatih juga
Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia Pengprov IMI Jabar turun tangan."
tambah Iwan Bontot Hermawan, sang juara nasional motor Kros 2004 dan 2005 itu.
Menyoal pematangan semua aspek yang berkaitan dengan
Kroser, sambil berjalan, hingga nanti ditentukan siapa Kroser Jawa Barat yang
akan ditetapkan sesuai entry by name by number. Makanya saya terapkan hasil
berguru di Australia untuk dapatkan Kroser handal itu. Semua pembalap tidak
boleh cengeng.
Sementara, melihat sirkuit Cambora Tanjungsari
Sumedang, tempat Kawah Candradimuka Kroser Jabar digodog, menurut pelatih Iwan
Hermawan, pada prinsipnya sama dengan sirkuit (track) yang akan dilibas di PON
Papua(Merauke).
" Saya sering komukasi dengan master track Mas
Mul, sehingga mendapat kisi kisi, saya rasa Kroser nggak asing dengan
single,double table top, superbowl, berm dlsb.
Yang penting handling skill fisik mental
okay.Makanya terkait handing, sekarang pembalap (rider) masih gunakan SE yang
bukan seperti yang akan dikendarainya nanti di PON, jelas nanti perlu adaptasi.
Oleh karenanya, KONI Jabar maupun IMI segera bantu
kami untuk mendapat spesial engine sesuai dalam Technical Handbook agar bisa
berlatih dengan motor yang sesuai. Karena beratnya beda, meski bagi Kroser tak sulit
mengadaptasinya," papar Iwan Hermawan, yang menjalin apik komunikasinya
dengan Kroser Jhony Pranata (pelatih Papua).
Sekali lagi kata Iwan, sambil menunggu biaya untuk
sparepart, harus serius tekankan target dengan kans dari nomor beregu dan
perorangan. Kenapa, Iwan tau persis perkembangan Kroser nasional, mengingat
pelatih juga masih sering turun berlomba.
Ini harus disuport terutama pada saat-saat pemusatan
latihan sekarang hingga Agustus- September perlu suku cadang disamping terus
dipompa semangat atlet.
Atlet (Kroser / rider) yang ikut pelatda cabang
bermotor jenis motor kros, Junior 125 CC s.d 17 th, Lutfhi Patric, Daris Nail
Budiman, Dwi Panca dan Hafid(cdg).
Senior MX Two 250 CC, Aldi Robidin, Agung Andriana,
Dafa Saputro, Dadan KR(cdg).
Manajer: Dian Ramdani
Pelatih Kepala: Frans Tanujaya.
Pelatih: Iwan Hermawan. (PH)