Bandung.Internationalmedia.id.-Ditegah pandemi
Covid-19 yang saat ini memporakporandakan hampir semua lini dan aspek, tak
terkecuali program olahraga, namun semangat dan ambisi menang Pebiliar Jabar ke
PON XX Papua, tetap tinggi.
Mulai dari Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga
Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jawa
Barat, tetap memberi dukungan dan motivasi serta latihan keras kepada para
atlet biliarnya.
Pebiliar ini juga menyadari jika semua kebutuhan dan
keinginan tim pelatda biliar belum terpenuhi semua. Eranya tidak sama dengan
ketika menghadapi PON XIX-2016 (tuan rumah).
Hal itulah yang melandasi pemikiran atlet pelatda
biliar Jawa Barat seperti Irwanto Sitepu divisi snooker yang pada PON 2016
meraih perak dan Dendi Kristianto pebiliar yang akan kedua kalinya ikut PON
ketika dijumpai siang tadi, Rabu, (9/6/2021), disela latihan di komplek GOR Pajajaran
Bandung.
Sambil menikmati nasi bungkus makan siang, Irwanto
Sitepu pebiliar divisi snooker menuturkan, yang terpenting kita punya motivasi
tinggi untuk persiapan merengkuh target 3 emas dari 20 nomor.
Motivasi menurutnya cerminan tanggungjawab yang
harus diemban dan dipertanggungjawabkan sebagai implementasi profesi atlet
kepada masyarakat.
"Kita nggak usah terlalu jauh berpikir soal
dukungan uang pembinaan sebesar Rp 2.250.000.-perbulan. Meskipun hal itu
menjadi pemikiran kami dinilai wajar dan
manusiawi. Yang terpenting manusiawi.
Bukannya tidak mau terpengaruh dengan situasi non
teknis, justru kita akan rugi jika terkontaminasi hal seperti itu. Artinya
konsentrasi pelatda yang solid bisa terkikis. Bapak harus paham ya, olahraga
biliar itu dilakukan kalangan midle hight.
Apalagi pada saat tanding, performance kita mesti
sopan.(sepatu pantopel, celana panjang katun, kemeja lengan panjang, rompi), katanya.
Khususnya saya dan kawan kawan termasuk tuh senior
Batara Marpaung yang sudah 5 kali ikut PON, tetap komitmen dengan semangatnya, tegas
Irwanto Sitepu.
Hal senada juga disampaikan pebiliar muda divisi
snooker kelahiran Semarang Jateng, Dendi Kristianto (27th) yang keduakalinya
ikut PON. Mereka tetap mengedepankan modal semangat dan berlatih hingga titik
darah penghabisan.
Saya hanya berpikir bagaimana pada PON Papua bisa
membuktikan kemampuanny walau di tahun 2016 hanya masuk 8 besar. Sekarang bukan
masalah jika harus mengejar medali. Maka saya katakan, latihan hingga berdarah darahlah,kata Dendi
bersemangat.
Khususnya divisi snooker, kekuatannya merata di 8
provinsi, tetapi rival utamanya hanya Sumatera Utara dengan DKI. (PH).