Permukaan Air kawasan Danau Toba(MC)
Toba.Internationalmedia.id.-Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) melakukan
rekayasa cuaca di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara sejak 1-30 April 2021 lalu.
Sub Koordinator Perencanaan BPPT dan sekaligus
Koordinator Lapangan TMC, Cornel Nababan menyampaikan, pihaknya berhasil
melakukan rekayasa cuaca di kawasan Danau Toba sehingga permukaan Danau Toba
naik hingga 8,5 Centimeter.
"Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada prinsipnya
mengikuti proses alami yang ada di awan, pertumbuhan awan diinisiasi adanya
inti kondensasi (cloud nuclei)," ujar Koordinator Perencanaan BPPT Cornel
Nababan, Selasa (18/5/2021).
Ia juga menjelaskan perihal proses rekayasa cuaca
yang mereka selenggarakan selama sebulan tersebut.
"TMC merupakan proses merekayasa pertumbuhan
awan dengan menambahkan/menginjeksikan inti kondensasi (berupa bahan semai
powder NaCl ataupun Flare Cosat) ke dalam awan dengan menggunakan wahana
pesawat. Cukup berhasil ditunjukkan dengan naiknya TMC Danau toba sebesar 8.5
sentimeter," lanjut dia.
Adanya tambahan inti kondensasi tersebut akan
mempercepat proses pertumbuhan awan, sehingga diharapkan outputnya mampu
meningkatkan curah hujan di wilayah target.
Dikatakan, pelaksanaan TMC di DTA Danau Toba sendiri
dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 29 April 2021. Selama rentang waktu
tersebut, TMC mampu meningkat tinggi muka air danau toba sebesar 8.5
Centimeter.
Proses rekayasa tersebut merupakan hasil Koordinasi
dengan pihak kementerian dan BMKG serta pihak lain yang terkait.
"Adapun pelaksanaan TMC tersebut dilakukan oleh
Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca - BPPT atas permintaan dari PT Inalum
(Persero). Juga didukung oleh instansi terkait seperti Kemenko Marves, BPODT,
PJT I, BMKG, Kepolisian, Pemda setempat dan PT Angkasa Pura Bandara
Silangit," sambung dia.
Ia menyampaikan bahwa, rekayasa cuaca pada tahap II
akan dilakukan di rentang September hingga Oktober 2021.
Lebih lanjut, pihak BMKG juga memberikan uraian
seputar rekayasa cuaca yang dilakukan untuk menaikkan permukaan air di perairan
Danau Toba.
"Untuk kegiatan TMC dari tanggal 1 hingga 30
April 2021, pihak BMKG berkontribusi untuk menyediakan data prakiraan cuaca dan
data hujan untuk monitoring jumlah curah hujan yang dihasilkan dalam kegiatan.
BMKG bekerja sama dengan pihak BPPT," ungkap Forecaster BMKG Silangit
Andreas Silitonga.
Ia menyampaikan, BMKG berperan sebagai stakeholder
pendukung dalam kegiatan TMC sementara dalam kegiatan teknis kegiatan TMC
diatur dan dikomando oleh pihak BPPT.
"Pada dasarnya kegiatan TMC ini menggunakan
bahan semai untuk memancing dan menambah potensi sistem konvektif di kawasan
Danau Toba dengan memperhatikan potensi awan yang terjadi serta arah dan
kecepatan angin," sambung dia.
Ia juga menyampaikan bahwa dari hasil kegiatan ini
mempunyai dampak positif yang mampu menambah tinggi muka air Danau Toba sebesar
7,9 sentimeter dan pihak PT Inalum adalah pengguna utama.
"Tentu saja ada, karena user utama dari
kegiatan ini adalah Inalum sendiri. Untuk tinggi muka air awal sebesar 903,243
meter, tinggi muka air setelah kegiatan sebesar 903,322 meter. Dengan kegiatan
TMC bukan menurun malah menambah tinggi muka air Danau Toba," tutup dia.
(MC/Ung)