Saat lagu Indosnesia Raya berkumandang di Pangandaran
Pangandaran.Internationalmedia.id.- Wakil Gubernur
Jabar, Uu Ruzhanul Ulum yang juga dikenal sebagai Panglima Santri Jawa Barat
mengumpulkan 150 Santri dan Ajeungan untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya di
Pangandaran pada Minggu 23 Mei 2021.
Hal ini untuk mengisi rangkaian hari Kebangkitan Nasional,
mengadakan Kemah Nasionalisme di Kampung
Singkup Desa Bojong Kondang Kecamatan Langkap Kabupaten Pangandaran.
Kegiatan yang digagas oleh Wakil Gubernur Jawa Barat
Uu Ruzhanul Ulum bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme bagi para
santri dan ajeungan, sehingga tuduhan kepada santri dan ajeungan dalam
menyebarkan agama tidak lagi dipandang radikalisme.
“Kegiatanya untuk membumikan rasa nasionalisme
kepada santri dan ajeungan. Jangan sampai ada lagi cap radikal kepada pemuka
agama dan satri, apalagi ada bahasa silih polototan, silih delekan (Saling
Curiga bhs Sunda-red), “kata Uu.
Dengan kegiatan ini diharapkan jangan lagi ada
bahasa sedikit-sedikit pemuka agama menyebarkan agama dianggap radikal,
pihaknya ingin menyudahi cap radikal dan ketakutan kepada santri dan ajeungan.
“Radikal itu kan jauh dari pada agama, sementara
ustad dan santri justru membantu bangsa ini dalam membangun SDM yang baik,
“terangnya.
Adapun untuk para peserta yang hadir merupakan perwakilan dari wilayah
masing-masing, seperti Pengandaran, Kuningan, Tasikmalaya, Banjar, Sukabumi dan
daerah lainnya.
“Kegiatan ini digelar dua hari satu malam, dan
direncanakan kegiatan serupa akan kembali digelar didaerah lain, karena banyak
yang minta. Kegiatan ini sangat baik untuk menyamakan persepsi soal cap
radikal, “tambahnya
Uu pun berpesan pada para santri yang mengikuti
Jambore Santri di Pangandaran tersebut untuk bisa menyampaikan wawasan
kebangsaan kepada santri lainnya. Baik itu teman maupun murid langsung,
santri-santri dengan ilmu bersanad jelas ini.
"Mereka harus mampu menjelaskan bahwa Pancasila
dan Islam itu sejalan. Contoh misalnya, Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah
ajaran tauhid. Lalu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, itu diajarkan Nabi
Muhammad saw semisal dalam penaklukan Kota Mekkah (Futhul Makkah) dan bagaimana
adab yang baik dijalankan," ucapnya.(Ter)