Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI, Nugroho Budi Wiryanto
Bandung.Internationalmedia.id.- Pangdam
III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi
Wiryanto, prihatin atas terjadinya penambahan pasien yang terpapapar Covid- 19
di Jawa barat.
Hal ini diduga karena libur lebaran dan ada tiga
Kabupaten yang tingkat penyembuhan cukup lama. Begitu juga, untuk pengujian
sample yang masih kurang dan untuk zona merah ada 52 Desa/kelurahan yang ada di
Jawa Barat. Juga kedisiplinan dalam melakukan prokes cukup menurun,
Keprihatinan ini disampaikan Pangdam dalam Rapat
Virtual Komite Kebijaksanaan Penanganan Covid- 19 wilayah Jabar, di Ruang
Siliwangi Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh No. 69 Kota Bandung Jawa Barat,
Senin (31/5/2021).
Untuk itu, Pangdam berpesan kepada para Dandim, melakukan
koordinasi dengan instansi terkait dan jangan bosan untuk memberikan
sosialisasi tentang pentingnya prokes. Karena dengan menerapkan prokes bisa
mencegah penularan Covid- 19.
Acara rapat tersebut dihadiri Gubernur dan Wakil
Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Kajati Prov Jabar, Ketua DPRD Prov Jabar, Sekda
Prov Jabar, Pejabat Utama Kodam III/Slw dan Pejabat Utama Polda Jabar, serta
Pejabat Gugus Tugas Covid- 19 lainnya.
Hal yang sama dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil,
bahwa di wilayah Jawa Barat di nyatakan siaga satu, karena ada kenaikan diakhir
pekan bulan Mei yakni kenaikan hingga 8 persen.
Menurutnya kenaikan tersebut, dikarenakan imbas dari
libur dan mudik yang bocor meskipun sudah diupayakan, ini harus dijadikan
sebagai pembelajaran.
“Ada tiga Kabupaten kasus covid- 19 selalu tinggi
dan sembuhnya selalu rendah. Yaitu Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Kabupaten
Garut,” ujarnya.
Dengan demikian, untuk Tim Satgas Covid- 19 yang ada
di wilayah Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Kabupaten Garut, agar memperhatikan,
kenapa kasusnya begitu tinggi dan kesembuhan begitu rendah.
Untuk segera dievaluasi apakah penularan kurang
terantisipasi atau obat kurang maksimal, sehingga penyembuhan kasus
penyembuhannya cukup lama.
Selain itu, Gubernur menyampaikan ada beberapa
daerah yang masih rendah dalam melaksanakan vaksinasi yaitu Kabupaten Sukabumi,
Kuningan, dan Kabupaten Indramayu. Untuk wilayah tersebut masih kurang maksimal
menurut jumlah vaksinasi yang sudah ditargetkan. (Ter).