Jakarta.Internationalmedia.id. Duta Besar RI Berlin
selenggarakan pelatihan Diaspora Indonesia sebagai Penyelia Halal di luar
negeri, di Jermas, Jumat(22/5/2021).
“Inisiatif ini merupakan yang pertama kali dilakukan
di manca negara oleh perwakilan RI di Luar Negeri”, tegas Duta Besar RI Berlin,
Arif Havas Oegroseno mengawali pembukaan kegiatan pelatihan penyelia halal bagi
WNI di Jerman.
“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia
sudah saatnya Indonesia juga berperan membentuk ekosistem halal di luar negeri
khususnya Jerman”.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan bekerja sama dengan
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama. Plt. Kepala
BPJPH Dr. Mastuki yang hadir dalam pertemuan mengapresiasi Langkah KBRI Berlin
atas inisiatif penyelenggaraan pelatihan ini.
“Ini pertama kalinya BPJPH menyelenggarakan
pelatihan secara daring dengan peserta di luar negeri, semoga hal ini bisa
menjadi inspirasi penyelenggaraan pelatihan lain ke depan.”
Kegiatan pelatihan penyelia halal ini diikuti oleh
24 peserta yang berdomisili di Jerman dan direncanakan berlangsung selama 4
(empat) pekan. Para peserta berharap dapat memahami lebih lanjut mengenai
penentuan kehalalan suatu produk konsumsi maupun non-konsumsi termasuk dan
mengaplikasikannya pada industri halal di Jerman.
Pada edisi perdana pelatihan, para peserta diberikan
pemahaman mengenai industri halal, termasuk pengeluaran sertifikat halal yang
memiliki proses dari hulu ke hilir serta sesuai dengan ketentuan syariah Islam.
Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan informasi mengenai proses masuknya
produk-produk halal dari Jerman ke Indonesia.
Penyelenggaraan pelatihan mendapatkan apresiasi dari
para peserta yang hadir. Peserta yang berasal dari latar belakang pendidikan
beragam tersebut juga antusias mengikuti pelatihan ini dengan banyaknya
pertanyaan yang muncul kepada narasumber terkait teknis sertifikasi halal,
pendirian lembaga halal luar negeri, dan peluang kerja sama badan sertifikasi
halal di Indonesia dan Jerman.
Saat ini, sertifikasi produk halal di Jerman
diterbitkan melalui mekanisme penilaian berbasis komunitas muslim yang
mayoritas merupakan komunitas Turki di Jerman.
Untuk itu, melalui pelatihan ini diharapkan para
peserta yang merupakan komunitas Indonesia dapat mendirikan lembaga sertifikasi
halal di Eropa. Ke depannya, peserta dapat menjalin kemitraan dengan industri
di Jerman yang ingin melakukan kerja sama dengan Indonesia.
Berdasarkan studi dari Kantor Kantor Federal untuk
Migrasi dan Pengungsi (BAMF) tahun 2016, jumlah penduduk muslim yang tinggal di
Jerman berkisar antara 4,4 - 4,7 juta orang (5,4 - 5,7 persen dari total penduduk
Jerman). Dengan estimasi produk halal di Jerman mencapai 5 milyar euro.
Konsumsi produk halal terus meningkat setiap
tahunnya karena tidak hanya diminati oleh muslim tetapi juga non-muslim.
Konsumsi produk halal di Jerman sendiri tidak hanya terbatas pada produk
makanan, namun juga kosmetik dan wisata.
Sejumlah lembaga keuangan syariah juga telah
memasuki sektor perbankan di Jerman, seperti West LB dan Arabesque Asset
Management. Banyaknya varian produk halal di Jerman yang terus bertambah
membuka peluang menjanjikan bagi lembaga sertifikasi halal dalam memberikan
jasanya. Untuk itu, pembentukan lembaga sertifikasi halal Indonesia di Eropa di
masa mendatang diharapkan dapat turut memanfaatkan momentum ini.(marpa)