Dina boru Silalahi |
Jakarta.Internationalmedia.id.-Ada Warga Negara Indonesia(WNI), pekerja gelap tanpa dokumen yang mati dan tidak bisa dipulangkan ke Indonesia. Ada yang mati sudah membusuk, dan ada mayat yang tidak ada kepalanya, ada yang kakinya aja, tidak bisa dipulangkan karena tidak ada identitasnya.
Hal ini dikatakan Dina Silalahi, seorang mantan Tenaga
Kerja Indonesia(TKI), kini bermukim di Malysia yang diviralkan lewat Face Book.
Namun ia tidak menyebutkan secara jelas tempat mayat-mayat itu berada. Mereka
dinyatakan, case, mati kejut.
Menurutnya, WNI yang mati tersebut adalah tenaga
kerja gelap yang masuk Malaysia dengan jalur belakang atau gelap tanpa dilengkapi dokumen
resmi. Sebagai orang Indonesia yang bersuamikan orang Malaysia sangat prihatin
akan masalah ini.
Selain itu juga Dina Silalahi secara berapi-api
menyebutkan dan sangat menyesalkan tenaga-tenaga kerja gelap korban Perusahaan
atau PT di Medan yang tidak bertanggung jawab itu.
Dikutip dari Youtobe FB berdurasi 16 menit lebih yang
diviralkan tersebut dengan sedikit emosi dan menggebu-gebu Dina berjanji akan
memviralkan korban-korban Perusahaan Medan yang ditipu tersebut. Biar semua
tahu dan terbuka secara jelas agar pihak berwenang di Medan tahu.
Manusia Dijual
Dina Silalahi juga menyebutkan ada seorang wanita
asal Medan bernama K boru S dilecehkan, dijual Agen gelap di Medan sebesar 5000
ringgit atau Rp 18 juta ke “Fordikson”(sejenis panti pijat).
Gajinya tidak dibayar, pegang hand phone juga tidak
boleh. Dia disuruh mengurut atau pijak laki-laki dengan katogori urut badan(pijat
badan biasa), “urut batin”70 ringgit atau Rp 210 ribu dan “sekali main”(hubungan
badan) dengan tarif Rp 500 ribu.
“Saya sedang memikirkan laporan apa yang akan saya
buat ke polisi di Malaysia agar Agen Gelap itu, mati”, katanya.
Selain itu, masih ada tenaga kerja marga Manullang
yang kini sedang diurus suaminya ke kantor Imigrasi Malaysia agar bisa pulang
ke Indonesia. Tangannya patah, gajinya tidak dibayar dan saat ini sedang sakit.
Berangkat dari kasus-kasus ini, Dina berpesan kepada
orang-orang Indonesia khususnya Medan Sumatra Utara untuk berhati-hati menerima
bila ada tawaran/rayuan tenaga kerja dari Agen-agen gelap. Malaysia
tidak seindah yang kau bayangkan di FB, Instagram dll
Saat ini, Malaysia menutup penerimaan tenaga kerja
karena pandemi Covid-19. Bersabarlah, dan bila mau bekerja di Malaysia, pilih
perusahaan atau PT resmi dan Depnaker.
Juga lihat, di Kilang apa mau kerja. Banyak
perempuan Indonesia yang bekerja di rodi di Kilang kayu dan besi, bekerja keras
mengangkat kayu dan besi tidak tahan sehingga sakit. Masa perempuan bekerja mengangkat-angkat
kayu dan besi di Kilang, katanya.
Untuk itu, pesannya kembali ”kalian orang-orang
Indonesia, jangan heppot(heboh) datang ke Malaysia.Lalap(terlena-red bhs batak) jadi babu di
Malaysia, malu jadi pembantu di Medan”. Inilah gengsi orang-orang Indonesia
yang ada di Malaysia saat ini, tambahnya.(lysmar)