Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya. (Foto : Tri Angga/Humas DPRD Jabar)
Bandung.Internationalmedia.id.-Wakil Ketua Komisi V
DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mengungkapkan, terkait kebijakan
pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat saat ini tengah melakukan persiapan terkait dengan aspek
sarana dan prasarana, prosedur penjadwalan, dan penyesuaian kurikulum.
"Kami masih memiliki waktu dua bulan, untuk
melakukan proses simulasi proses-proses yang nanti semakin lama dari mulai
kecil sampai besar. Semoga nanti pada tahun ajaran yang akan datang ini
anak-anak kita bisa mulai bersekolah, dan guru-gurunya sudah siap"ucap
Abdul Hadi usai menghadiri Upacara Peringatan Hardiknas Tingkat Provinsi Jawa
Barat Tahun 2021, Minggu (2/5/2021).
Ia menambahkan, selain melakukan proses simulasi hal
penting lainnya yang harus menjadi perhatian adalah vaksinasi terhadap para
tenaga kependidikan. Tak hanya guru proses vaksinasi harus dilakukan kepada
seluruh pekerja di lingkungan sekolah.
"Yang harus jadi prioritas dari Pemprov Jabar
bahwa guru-guru harus sudah tervaksinasi, tenaga kependidikan, pustakawan
bahkan sampai petugas kebun dan satpam harus semua tervaksinasi. Karena mereka
yang langsung berinteraksi langsung dengan anak-anak"ujarnya.
Selain itu ia menegaskan, bahwa penentu
dilaksanakannya pembelajaran tatap muka ditentukan oleh kondisi terakhir dan
mutakhir terkait dengan pandemi covid-19. Dan hal ini dapat dikaji dengan ilmu
pandemologi, ilmu kesehatan kesehatan masyarakat.
Oleh karena ia pun meminta semua pihak, agar
mempunyai pemikiran bahwa pembelajaran tatap muka nanti adalah sebuah
kesempatan bagi para murid untuk melakukan pendidikan dengan adaptasi kebiasaan
baru.
"InshaAllah menurut kami lebih baik jika ini
bisa berlangsung dengan tetap menetapkan tujuan yaitu kita ingin anak-anak kita
cerdas, pintar dan prioritas kita tetap sehat"pungkasnya.(Adv)