Angota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady |
Bandung.Internationalmedia.id.-Komisi IV DPRD Jawa Barat mengusulkan kepada Pemerintah Pusat tambahan 20 hektar lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir(TPA) Sari Mukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Tempat Pembuangan Akhir Sari Mukti saat ini sudah
melebihi kapasitas. Dalam sehari, setidaknya 2.000 ton sampah dari empat
kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya dibuang ke tempat ini.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Jawa
Barat, Daddy Rohanady dalam suatu percakapan lewat Telepon, Minggu(4/4/2021)
siang.
Dikatakan, permohonan tambahan ini disampaikan dalam
suatu kunjungan Komisi IV ke TPA Sari Mukti. Hal itu menarik, kita minta usulan
tambahan lagi ke pusat itu 20 ha.
Ketika kunjungan Komisi IV sampah sudah menggunung
dan ruk-truk itu dipinggir jalan karena pas musim hujan mau masuk itu ngantri,
agak susah jadilah dia ngantri di jalan truk truk besar itu.
Kalau begitu caranya pengelolaan saya kira , tidak
beres !. Kita minta percepatan penanganan TPA Legok Nangka dan Nambo, untuk
dilakukan secepatnya.
Menurut Daddy, penanganan sampah ini dilakukan oleh
PT. Jasa Sarana dan sudah ada pemenangnya. Untuk TPA Nambo, mudah-mudahan. Saya
berharap satu satulah bergerak, jadi kalau nambo beres, kemudian Legok Nangka
dilakukan akselerasi sehingga tinggal yang di Cirebon kebagian penanganan,
kalau nggak, bubar kita. Sampah terus terus dan terus .
Itukan air licitnya yang berbahaya, jadi kalau 40 ha
itu butuh Ipal yang bagus jangan sampai, karena yang dari Sari Mukti itu
endingnya licitnya masuk ipal dibawahnya. Tetapi kan kalau ipalnya gak kerja
dengan bagus jatuhnya air licit itu ke anak sungai akhirnya kecitarum juga.
Jadi kita berharap licit itu ditangani dengan baik
kalau kapasitasnya Cuma untuk 20 ha, ya praktis harus ditambah.
Makanya kawan di Bagian Lingkungan Hidup minta
penambahan ipal, Saya kira emang beberapa hal butuh diurus secara serius,
jangan kita disatu sisi nambah lahan dari 20 menjadi 40 ha, tapi kapasitas
ipalnya cuma untuk 20 ha pasti membludalk kan kalau sudah limpas, jatuhnya ke
anak citarum dan ujungnya ke Citarum lagi,tambah Daddy.
.
Kita teriak teriak ada limbah B3 masuk ke Citarum,
tapi punya kita sendiri ikut juga berkontribusi, kan ironi. Mestinya kan gak
begitu kita teriak – teriak ke orang yang kitanya. Baiknya tidak boleh begitu,katanya
mengakhiri.(Adikarya)