Jakarta.Internationalmedia.id.- Posisi Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dan rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia menjadi modal dalam perannya di kancah internasional.
Ditambah lagi dengan kekuatan soft power yang
dimiliki, di antaranya ekonomi terbesar kawasan dan berbagai kekayaan alam
serta budaya. Namun demikian, kerja keras perlu dilakukan untuk menerjemahkan
soft power ini sehingga dunia mengenal Indonesia secara utuh.
Strategi bersama perlu dirumuskan untuk mewujudkan
soft power Indonesia yang lebih kuat dan berkesinambungan.
“Kita rumuskan strategi bersama agar menjadikan
Indonesia lebih atraktif bagi masyarakat internasional," ajak Duta Besar
RI London Desra Percaya saat membuka forum virtual bertema “Inaugural
UK-Indonesia Soft Power Forum: Propelling Indonesia's Soft Power in the next
Decade" di London, Senin (26/4).
Forum soft power yang pertama kali diselenggarakan
oleh KBRI London ini berhasil mengumpulkan setidaknya 27 pembicara dari
berbagai sektor, di antaranya pemerintah, pengusaha, media, peneliti dan
praktisi dari Indonesia dan Inggris.
Forum ini juga dihadiri oleh para diaspora Indonesia
di Inggris. “Melalui kegiatan ini, KBRI London akan menyinergikan potensi soft
power Indonesia sekaligus menyusun rekomendasi strategi dalam menghadapi
tantangan ke depan, sehingga Indonesia dapat menjadi aktor penting dalam forum
internasional," jelas Desra Percaya.
Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Dr.
Teuku Faizasyah, yang hadir sampaikan sambutan, memandang salah satu strategi
penguatan soft power adalah dengan memberdayakan kekuatan diaspora Indonesia.
“Untuk itu kita harus memanfaatkan kolaborasi dengan
diaspora sebagai kekuatan dalam mentransmisikan citra positif Indonesia kepada
dunia," jelas Teuku Faizasyah.
Pada kesempatan forum tersebut, Wakil Dubes Inggris
di Jakarta, Rob Fenn, memuji berbagai potensi soft power Indonesia. Inggris
memandang pendidikan, aset diaspora dan riset serta inovasi Indonesia merupakan
bidang-bidang dimana kedua negara ingin maju bersama.
Kunjungan Menlu Inggris Dominic Raab ke Indonesia
pada awal April 2021 adalah sinyal bahwa Indonesia merupakan mitra kerja sama
Inggris, termasuk dalam hubungan antar masyarakat. Inggris berkepentingan untuk
kolaborasi dengan Indonesia dalam upaya penguatan soft power.
Dalam Global Soft Power Summit 2021, ajang Global
Soft Power Index dari 100 negara di dunia yang digelar oleh BrandFinance di
Inggris pada Februari 2021, Indonesia menempati peringkat 45. Sementara itu,
Inggris berada di peringkat 3 besar dunia.
CEO Brand Finance (lembaga strategi dan branding
berbasis di London) David Haigh, yang juga hadir di forum virtual ini, melihat
perlunya Indonesia memperkuat soft-power melalui peningkatan persepsi dan
awareness masyarakat internasional terhadap Indonesia.
Ia memberikan saran mengenai perlunya narasi yang
konsisten mengenai Indonesia dalam komunikasi global, dukungan pendanaan untuk
kampanye global dan koordinasi yang erat antara berbagai pemangku kepentingan
terkait. Indonesia diyakininya akan menjadi kekuatan soft power dunia karena
memang memiliki potensi yang besar khususnya di bidang ekonomi, warisan dan
kekayaan serta keragaman budaya dan alam.
Forum virtual bertema “Inaugural UK-Indonesia Soft
Power Forum: Propelling Indonesia's Soft Power in the next Decade"
merupakan salah satu bentuk kontribusi KBRI London untuk mendukung upaya
peningkatan diplomasi soft power Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja KBRI London
dengan GIPA dan YIPA serta didukung oleh UKICIS (Konsorsium Riset dan Inovasi
Perguruan Tinggi RI-Inggris) PPI Inggris, Kemenlu RI dan Kemenlu Inggris.
Tercatat lebih dari 100 pemangku kepentingan dari Indonesia dan Inggris serta
para diaspora Indonesi di Inggris hadir dalam acara ini.(marpa)
(Sumber: KBRI London)