Dua Profesor LSU Amerika
Doloksanggul.Internationalmedia.id.- Dua Profesor
dari LSU AgCenter Soutwest Region, Lousiana State University, United States of
America (USA) melaksanakan kunjungan ke Food Estate Hortikultura di Kabupaten
Humbang Hasundutan.
Kunjungan ini bertujuan dalam rangka percepatan
pembangunan kawasan program Food Estate dan rencana kerjasama pengembangan
pertanian berbasis bioekonomi di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Prof. Herry Utomo dan Prof. Ida Wenefrida dari LSU
AgCenter Southwest Region, Louisiana State University, USA. Kedua Profesor
tersebut akan membantu dalam penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan
Lumbung Pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Kegiatan peninjauan lapangan
dillaksanakan pada tanggal 26 s/d 28 Maret 2021 lalu.
Peninjauan lapangan didampingi oleh Kadis Pertanian
Ir. Junter Marbun, MM, Kadis Kominfo, Drs Hotman Hutasoit, Kelompok Tani,
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan dari Kemenko Marves RI.
Prof. Herry Utomo dan Prof. Ida Wenefrida diawal
kunjungannya bertemu langsung dengan para Kelompok Tani yang mengolah lahan di
Food Estate Hortikultura di 215 ha di desa Ria-ria yaitu petani bawang merah,
bawang putih dan kentang.
Kedua Profesor ini berbincang dengan para petani guna memperoleh masukan dalam rangka pengembangan Food Estate Hortikultura di Humbahas.
Dari apa yang diperoleh kedua pakar pertanian beberapa yang disampaikan oleh petani dan PPL antara lain bahwa pertanaman di areal Food Estate masih penanaman perdana dari pembukaan lahan yang dulunya ditumbuhi pakis dan ilalang.
Diawal pembukaan lahan ph tanah masih rendah dan pada saat pertemuan
itu ph tanah sudah 5 s/d 6. Sarana prasarana terutama dalam irigasi masih dalam
pembenahan.
Pada kesempatan itu, kedua Profesor menyampaikan
bahwa kedatangan mereka pada awal ini untuk mengetahui secara mendalam
bagaimana keberadaan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Dari apa yang diperoleh nantinya akan digunakan
untuk pengembangan Food Estate kedepan. Ida Wenefrida mempertanyakan menelusuri
apakah petani yang bekerja di Food Estate itu memang suka bertani? Selain itu,
sebelum bertani bawang atau kentang apa yang mereka tanam?
Dari apa yang disampaikan, keberagaman pertanian di
Kabupaten Humbang Hasundutan, petani kopi, petani padi, petani jagung, petani
jeruk dan lainnya ini menjadi modal, tetapi harus ada keseriusan dalam bertani.
Prof. Herry Utomo juga menyampaikan bahwa mekanisasi
pertanian yang akan diterapkan di Food Estate Humbang Hasundutan tetap harus
melihat kondisi yang ada. Tetapi cara berfikir juga harus berubah dengan
menganalisa keadaan.
Mekanisasi di Amerika tidak serta merta dapat
diterapkan di Food Estate Hortikultura yang ada di Humbang Hasundutan. “Jadi
tidak bisa tiba-tiba saja sistem Amerika kita bawa semua, tidak ada orangnya,
robot semua.
Jadi sesuai dengan yang ada di sini, kita carikan
kombinasi yang betul antara mekanisasi dengan kebutuhan atau evolusi adaptasi
kita masing-masing.” katanya.(Ung)