Jakarta.Internationalmedia.id.- Tekad Indonesia melakukan reformasi hijau di bidang pembangunan infrastruktur wilayah perkotaan mendapat dukungan dari Pemerintah Jerman melalui Kerja Sama “Inisiatif Indonesia – Jerman untuk Infrastruktur Hijau" yang implementasinya resmi diluncurkan pada Kamis (04/03/2021).
Kerja sama ini diarahkan pada proyek transformasi
dan inovasi wilayah perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat emisi
karbon di Indonesia.
“Dalam kapasitas sebagai Menko Maritim dan
Investasi, saya ingin meyakinkan semua pihak yang hadir saat ini bahwa
inisiatif ini akan mencapai sasarannya. Keinginan kita untuk melakukan
perbaikan lingkungan, pengurangan emisi karbon, dan peyediaan fasilitas layanan
yang lebih baik bagi masyarakat sudah tampak titik terangnya.
Dalam waktu ke depan kita akan bisa saksikan bersama
sungai-sungai yang lebih bersih, sampah laut berkurang, akses air bersih yang
lebih luas bagi masyarakat, serta sarana transportasi publik yang lebih efektif
dan lebih baik," tegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya.
Melalui kerja sama ini, Jerman akan memberikan
dukungan pendanaan sebesar 2,5 milyar Euro, atau kurang lebih setara Rp 41,25
triliyun. Pendanaan ini akan diberikan secara bertahap selama lima tahun
melalui kemitraan dengan bank KfW, yang merupakan Bank Nasional Jerman untuk
pendanaan pembangunan, serta dengan pihak GIZ.
Selain dukungan pendanaan, Program Inisiatif
Infrastruktur Hijau ini juga diwujudkan melalui kerja sama alih teknologi,
kampanye penyadaran publik, serta dialog pada tataran kebijakan antara kedua
pemerintah.
Menteri BMZ Jerman, Gerd Muller menegaskan Jerman
terkesan dengan strategi dan target yang ditetapkan Indonesia untuk mengurangi
sampah laut sebesar 70% di tahun 2025. Begitupun program pengelolaan sanitasi,
penyediaan air bersih, dan pembenahan sistem transportasi publik yang lebih
efektif dan ramah lingkungan.
“Untuk negara yang memiliki jumlah pulau lebih dari
17 ribu, target-target tersebut sangat luar biasa dan perlu didukung. Indonesia
memiliki peran penting dalam penanggulangan perubahan iklim. Indonesia memiliki
93 juta hektar hutan.
Saya berkesempatan meninjau hutan-hutan Indonesia
yang bagi saya sangat menakjubkan. Untuk itu kita perlu bekerja sama. Lets work
together closely and act quickly. Indonesia terbukti sebagai mitra handal dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan global," tambah Menteri Muller.
Sementara itu, Dubes RI Berlin, Arif Havas Oegroseno
menyampaikan tiga poin penting dari pelaksanaan kerja sama ini. Pertama, kerja
sama ini merupakan refleksi dari hubungan dan kerja sama signifikan antara
Indonesia dan Jerman yang memiliki latar belakang sejarah yang sangat panjang.
Kedua, inisiatif ini contoh konkret bagaimana kedua
negara melakukan kerja sama nyata dalam mengatasi isu perubahan iklim. Selain
itu, Dubes Oegroseno juga menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan contoh
sangat baik dari implementasi kebijakan Indo Pasifik Jerman di kawasan Asia.
Kita berharap langkah Pemerintah Jerman ini akan
diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya, atau bahkan Uni Eropa secara
keseluruhan.(lysmar)
(Sumber: KBRI Berlin)