Vaksinasi Covid-19 di Rumah Dinas Gubernur, Gedung Pakuan
Bandung.Internationalmedia.id.-Informasi bohong atau
hoaks terkait pendaftaran secara online maupun offline vaksinasi massal di
Gedung Pakuan dan Gedung Sate terus bermunculan.
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan
COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Marion Siagian menegaskan, sasaran vaksinasi di
Gedung Pakuan dan Gedung Sate berdasarkan data dari komunitas maupun institusi
lansia dan petugas publik. Setelah itu, data diusulkan By Name By Address
(BNBA) ke Dinas Kesehatan Provinsi Jabar.
"Selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi Jabar
menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi berdasarkan komunitas maupun
organisasi," kata Marion.
"Sasaran di Gedung Pakuan adalah tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan lansia. Sedangkan sasaran di Gedung Sate adalah
pelayan publik atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemda Provinsi Jabar,"
tambahnya.
Menurut Marion, vaksinasi massal di Gedung Pakuan
berlangsung tujuh hari kerja. Mulai dari Rabu (10/3/2021) sampai Jumat
(19/3/2021). Mereka yang menjalani penyuntikan dosis I di Gedung Pakuan, akan
disuntik dosis II di faskes.
"Penyuntikan tahap dua akan dilakukan di faskes
berdasarkan undangan via SMS dari sistem yang disiapkan pemerintah pusat,"
ucapnya.
Marion menjelaskan, vaksinasi massal di Gedung
Pakuan dan Gedung Sate menjadi bukti komitmen Pemda Provinsi Jabar untuk
mempercepat penyuntikan vaksin tahap II.
Pemda Provinsi Jabar menargetkan vaksinasi tahap II
selesai akhir Juni 2021. Sedangkan, jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar
sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, 4.403.984 lansia dan 2.195.215 petugas
publik.
"Vaksinasi massal di Gedung Pakuan dan Gedung
Sate merupakan akselerasi untuk mencapai kekebalan kelompok dari Pemda Provinsi
Jabar yang diinisiasi oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil," ucapnya.
Prioritas sasaran vaksinasi tahap II, kata Marion,
harus memperhatikan tingkat risiko terpapar dan ketersediaan vaksin. Oleh
karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar menanti jadwal
vaksinasi.
"Saya imbau masyarakat agar bersabar menanti
giliran vaksinasi. Sambil menunggu giliran, masyarakat harus tetap disiplin
menerapkan protokol kesehatan 5M," yaitu memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas katanya.(Lys)