Kerjasama antara Pemprov Jabar dengan Garuda
Bandung.Internationalmedia.id.-Pemda Provinsi Jawa
Barat sepakat bersama PT Garuda Indonesia untuk membuka pelayanan penerbangan
angkutan kargo di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandatangani
naskah kesepakatan di BIJB, Kertajati, Kabupaten Majalengka, Selasa
(23/2/2021).
Kerja sama dengan Garuda Indonesia ini selain
menguatkan BIJB sebagai bandara logistik juga menjadi solusi untuk keluar dari
krisis akibat pandemi COVID-19. Dia berharap ini menjadi pembuka komitmen
bersama dari semua pihak dalam meningkatkan pemulihan ekonomi di Jabar.
“Harapan saya ini adalah pembuka dari sebuah gagasan
logistik. Nanti saya akan monitor setiap bulan semoga peningkatan ekonomi
logistik ini menjadi andalan kami di Bandara Kertajati,” ujarnya usai
penandatanganan.
Menurut Gubernur, semua unsur harus ikut berperan
dalam upaya bela negara termasuk yang dilakukan Garuda Indonesia dan para
pengusaha logistik yang menerbangkan kargo dari Bandara Kertajati.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk Garuda
Indonesia yang sudah memahami betapa pentingnya memulihkan ekonomi Jabar dalam
masa pandemi ini. Kami ini seperlima dari Indonesia baik dari sisi ekonomi
maupun kependudukan,” katanya.
Usai penandatanganan, dilakukan penerbangan kargo
perdana di mana pesawat B737 800 NG Garuda Indonesia lepas landas pukul 11.00
WIB mengangkut logistik seberat 7 ton menuju Bandara Internasional Hang Nadiem,
Batam.
“Dengan kehadiran Garuda Indonesia, kemudahan untuk
melakukan pergerakan logistik dan ekspor itu bisa dilakukan di Bandara
Kertajati,” ujarnya.
Gubernur menyebutkan, komoditas yang dapat diangkut
dari BIJB adalah komoditas halal dan saat ini sedang dipersiapkan juga
komoditas pertanian. “Kalau di Minahasa ikan, Padang ada manggis, nanti
produk-produk ciayumajakuning kita dorong untuk ekspor melalui BIJB dan akan
kita maksimalkan industri menengah juga,” sebutnya.
Gubernur mengajak perusahaan ekspor dan logistik
yang masih menggunakan bandara lain untuk pengiriman barangnya agar
memaksimalkan BIJB Kertajati.
“Sekarang ini masih banyak perusahaan-perusahaan di
Jabar yang ekspornya masih menggunakan bandara lain sehingga perlu diedukasi
dan dipromosikan,” katanya.
Sebagai catatan, Gubernur juga meminta jajaran BIJB
untuk mengembangkan bisnisnya tidak terpaku menunggu kehadiran Tol Cisumdawu.
Kerja sama dengan Garuda Indonesia ini bukti bahwa BIJB dapat maju tanpa
tergantung infrastruktur.
Ridwan Kamil mengategorikan bisnis logistik yang
memang sudah berjalan ini sebagai pengembangan BIJB tahap pertama. Nanti
setelah Tol Cisumdawu jadi, maka bisnis penumpang dapat dilakukan dan itu
menjadi pengembangan tahap kedua.
“Untuk tahap kedua setelah pergerakan semuanya bisa
dilonggarkan seiring dengan suksesnya vaksinasi dan berakhirnya pandemi, maka
untuk pergerakan penumpang bisa ditingkatkan,” katanya.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra
berkomitmen untuk menerbangkan kargo satu kali dalam sepekan. “Kami berharap
Jabar atau Kertajati ini menjadi salah satu sumber perjalanan kargo terbesar
setelah Jakarta,” ungkapnya.
Apalagi menurut Irfan, pesawat yang akan digunakan
pun sangat besar dengan kapasitas angkut 7 ton. Kapasitas besar ini dapat
mendorong pemulihan ekonomi melalui optimalisasi penerbangan kargo.
“Dengan kapasitas pesawat yang sangat besar kita
bisa membawa komoditas yang lebih besar lagi. Sebagai contoh kami menerbangkan
dari Manado ke Narita, Jepang itu 20 ton isinya hanya ikan tuna. Kemarin juga
kami menerbangkan dari Padang ke Guangzhou 30 ton lebih isinya hanya manggis,”
terangnya.
“Tentu saja kedepannya kita akan menjalankan umroh
dari sini, dan kalau berjalan semuanya kita berharap destinasi wisata di Jabar
juga bisa kita bantu juga,” tambah Irfan.
Dirktur Utama BIJB Salahhudin Rafi mengatakan BIJB
telah memenuhi standar internasional untuk kapasitas terminal kargo. “Kapasitas
terminal kargo dari BIJB masih 5.000 ton dan runaway-nya juga 3000 meter.Jadi
penerbangan kargo tidak mengalami kendala sudah memenuhi standar
internasional,” katanya.
BIJB menurut Salahudin menjadi penyangga
Metropolitan Rebana karena ada aerocity yang akan membangun juga mengoneksikan
Pelabuhan Patimban di Subang dengan Sumedang dan kawasan ciayumajakuning.
“Sehingga BIJB Kertajati menjadi penyangga
logistiknya Jabar di wilayah utara,” tutupnya.(Lys)