7 ABK WNI Mendapatkan Perlakuan Tidak Manusia
Jakarta.Internationalmedia.id.- KBRI Antananarivo
antarkan kepulangan 7 WNI yang sebelumnya bekerja di sebuah kapal ikan
berbendera Tiongkok. Mereka dipulangkan menggunakan pesawat the Emirates dan
dijadwalkan tiba pada Sabtu malam, 27 Februari 2021kemaren
Awalnya, pada hari
Minggu (14/02/2021), KBRI Antananarivo telah menerima pengaduan dari
keluarga ABK di Indonesia yang menyampaikan bahwa ke-7 ABK WNI mendapatkan
perlakuan yang kurang manusiawi di kapal.
Selama 17 bulan sejak berangkat berlayar, para WNI
belum pernah berkabar dengan keluarganya. Jam kerja rata-rata hingga 20 jam
sehari, kekerasan fisik maupun verbal dari pimpinan serta makanan yang tidak
memadai juga dialami oleh para WNI.
Menanggapi laporan tersebut KBRI Antananarivo
bergerak cepat dan berkoordinasi intensif dengan pihak terkait di Seychelles,
yakni Kementerian Luar Negeri Seychelles, Coast Guard, Agen Seychelles,
Koordinator WNI di Seychelles serta Konsul Honorer RI di Syechelles.
KBRI juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait
di Indonesia, yakni keluarga ABK, Serikat Awak Kapal Transportasi Indonesia
(SAKTI) serta PT Rajawali Crew Atlantik (RCA).
Pihak Coast Guard Seycheles segera bergerak melihat kapal dan kondisi para ABK
WNI. Dari hasil rapat antar instansi Seychelles dan koordinator WNI pada 19
Pebruari 2021, diputuskan untuk melarang kapal ikan tersebut berlayar karena
kondisi tidak layak. Rapat juga memutuskan agar ABK WNI segera dipulangkan atas
biaya agen kapal ikan di Seychelles pada 26 Pebruari 2021.
Sambil menungggu kepulangan ke Indonesia, KBRI
Antananarivo memberikan bantuan makanan/logistik kepada ABK di kapal melalui
koordinator WNI dengan didampingi Coast Guard Seychelles karena protokol
kesehatan Seychelles melarang ABK menunggu kepulangan di darat.
Selain kebutuhan logistik, KBRI Antananarivo
memberikan bantuan pulsa telpon agar ABK dapat berkomunikasi dengan
masing-masing keluarganya di tanah air.
Kepada para WNI ABK, KUTAP RI di Antanarivo, Benny
Yan Pieter Siahaan mengucapkan selamat jalan dan sampai tujuan di tanah air
dengan selamat serta segera berkumpul dengan keluarga. Beliau juga berharap ke depannya agar
senantiasa menjalin koordinasi dengan KBRI setempat saat bekerja lagi di luar
negeri.(marpa)
(Sumber: KBRI Antananarivo)