Jakarta.Internationalmedia.id.- Peluncuran resmi secara virtual Program Kerja Sama Pembangunan Indonesia – Swiss 2021 -2024 dilakukan Bersama oleh Menteri PPN/Kepala BAPPENAS dan State Secretary/Direktur Departemen Ekonomi Pemerintah Swiss (SECO) pada tanggal 25 Februari 2021.
Kegiatan yg juga dihadiri Direktur Jenderal Amerika
dan Eropa, Kemlu, Dubes Ngurah Swajaya dan Dubes Swiss yang disusun sesuai
dengan program prioritas pemerintah Indonesia seperti dituangkan dalam RPJMN
serta sesuai dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) Indonesia.
"Program kerja sama pembangunan ini selalu
disusun sejalan dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia serta
mempertimbangkan hasil evaluasi program sebelumnya" ungkap Dirjen Ngurah
Swajaya.
“Saya yakin, program kerja sama pembangunan ini
tidak hanya bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan mengimplementasikan prioritas
nasional, dan yang lebih penting meningkatkan hubungan bilateral antar
negara," kata Dirjen Amerop.
Program kerja sama ini merupakan kelanjutan dari
program kerja sama yang telah dilakukan sejak tahun 1976. Menteri PPN/Kepala
Bappenas menyampaikan apresiasi atas peluncuran program ini yang telah
mengakomodasi program prioritas pemerintah Indonesia.
Berbagai kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
program ini umumnya dalam bentuk pelatihan, penguatan kelembagaan serta
penguatan sistem untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia sesuai prinsip
pembangunan berkelanjutan.
Dalam sambutan penutupan kegiatan peluncuran ini,
Dirjen Amerop menyampaikan apresiasi atas kelanjutan program kerja sama yang
telah dilaksanakan sejak tahun 1976 yang memuat berbagai bentuk kegiatan dalam
bentuk pendidikan/pelatihan, peningkatan daya saing serta merealisasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Acara dibuka dengan welcoming remarks dari Duta
Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Y.M. Kurt Kunz, serta
disusul oleh keynote speech dari State Secretary Swiss, Marie-Gabrielle
Ineichen-Fleisch dan Direktur SECO, serta Menteri PPN/Bappenas RI, Y.M. Suharso
Monoarfa dihadiri oleh berbagai kalangan termasuk NGO Indonesia.
Garis besar kerja sama pembangunan Swiss - Indonesia
periode 2021-2024 antara lain penguatan institusi publik melalui penggunaan
sumber daya yang efisien serta penguatan daya saing sektor swasta, terutama
UMKM, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan fokus khusus kepada isu
kesetaraan gender, perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
“Model kerja sama pembangunan Indonesia-Swiss yang
didasarkan atas prioritas Indonesia dapat dijadikan model kerja sama
pembangunan yang lebih efektif," ujar Dubes Ngurah Swajaya.
Kerja sama ini juga akan dapat membantu penyiapan
pengusaha Indonesia dalam persiapan pemanfaatan perjanjian Kemitraan Ekonomi
Komprehensif antara Indonesia dengan Swiss dan beberapa negara mitra lainnya
yang saat ini masih dalam proses ratifikasi baik di Indonesia maupun di Swiss.(marpa)
Sumber: Kementerian Luar Negeri