SDM Kesehatan Disuntik Vaksin Covid-19 |
Kab.Garut.Internationalmedia.id.- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di RSUD dr. Slamet Garut, Kabupaten Garut, Selasa (9/2/2021).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi
Jabar per 6 Februari 2021, jumlah SDM Kesehatan yang sudah disuntik vaksin
dosis I sebanyak 115.876 orang. Sementara SDM Kesehatan yang sudah disuntik
dosis II baru 15.973 orang.
Adapun sasaran vaksinasi SDM Kesehatan di Jabar
berdasarkan data Dinkes Jabar per 6 Januari adalah 191.746 orang dan terus
berkembang. Sedangkan, jumlah SDM Kesehatan di Jabar yang tercatat dalam SI
SDMK saat ini mencapai 228.000 orang.
Selain itu, sebanyak 13.653 SDM Kesehatan di Jabar
ditunda penyuntikan vaksin karena berbagai alasan. Mulai dari pernah positif
COVID-19, memiliki komorbid, sedang hamil/menyusui, sampai tensi darah tinggi.
Setiawan mengapresiasi kabupaten/kota yang progres
vaksinasi COVID-19 hampir mencapai 100 persen, seperti Kota Bandung (97,90
persen), Kota Cimahi (84 persen), dan Kota Depok (73,19 persen).
"Ini untuk seluruh Jawa Barat progresnya sudah
diangka 60 persen, nah Garut di 40 persen per tanggal 6 Februari. Tapi, per
hari 8 Februari sudah masuk diangka 62,5 persen, artinya sudah masuk rata-rata
Jabar," ucapnya.
"Ada yang lebih tinggi yakni Kota Bandung, ini
97 persen. Makanya saya ke sini ke Garut coba kejar karena ada satu kota yang
bisa 90 persen lebih. Per hari ini harusnya Jabar pun masuk 70 persen untuk
yang pertama, kalau yang dosis II baru sekitar 10 persen," tambahnya.
Menurut Setiawan, peninjauan dilakukan untuk
memastikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jabar sesuai dengan standar
pelayanan. Ia pun mendorong kabupaten/kota untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19
agar selesai tepat waktu.
"Pertama, saya memastikan standar pelayanan
terkait dengan pelaksanaan vaksinasi. Kemudian saya menanyakan masalah-masalah
yang ditemui, dan sekiranya bisa dibantu oleh provinsi," kata Setiawan.
"Saya mendorong akselerasi vaksinasi tenaga
kesehatan, karena vaksinasi ini berurutan. Pertama kita ini prioritasnya SDM
(Sumber Daya Manusia) Kesehatan, setelah itu pelayan publik," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Setiawan, setiap tahapan
vaksinasi COVID-19 harus selesai tepat waktu supaya vaksinasi COVID-19 pada
tahap selanjutnya berjalan sesuai rencana.
"Maka, saya memastikan harusnya vaksinasi ini
tepat waktu. Kabupaten Garut ditargetkan selesai akhir Februari ini. Itu untuk
dosis II. Sekarang dosis yang pertama, 14 hari kemudian dosis kedua,"
tuturnya.
Jika vaksinasi COVID-19 bagi SDM Kesehatan selesai
tepat waktu, maka vaksinasi COVID-19 untuk pelayan publik, seperti TNI/Polri
dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berhadapan langsung dengan publik, dapat
dimulai pada Maret 2021.
Setiawan melaporkan, suplai vaksin COVID-19 dari
pemerintah pusat didistribusikan secara bertahap kepada Pemerintah Daerah
(Pemda) Provinsi Jabar. Pada tahap I termin I, Jabar menerima 97.080 dosis.
Sedangkan pada tahap I termin II, Jabar menerima 253.640 dosis.
"Garut ini kebagian tahap I termin II, jadi
terlambat satu minggu dari tujuh daerah yang menerima vaksin tahap I termin I.
Jadi saya memahami akan ada yang terlambat kurang lebih satu minggu dari daerah
yang menerima vaksin pada tahap I termin I," katanya.
"Prioritas pertama SDM Kesehatan, kalau kita
melakukan akselerasi, kalau SDM Kesehatan selesai, lebih cepat lagi target
selanjutnya," imbuhnya.(mar)