Anggota DPRD Jabar sedang meninjau Rutilahu di Desa Rawa Mekar, Kecamatan Blanakan,Kabupaten Subang
Bandung.Internationalmedia.id.-Pemerintah Daerah
(Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menganggarkan Rp560 miliar untuk
memperbaiki 31.500 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) sepanjang tahun2021di
27 daerah.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim)
Jabar Boy Iman Nugraha mengatakan, Pemda Provinsi Jabar menargetkan perbaikan
100.000 rutilahu dari 2018 hingga 2023. Hingga 2020, Pemda Provinsi Jabar sudah
memperbaiki 30 ribu rutilahu.
Program perbaikan rutilahu merupakan komitmen Pemda
Provinsi Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum untuk
mewujudkan hunian yang sehat bagi masyarakat.
"Multiplier effect-nya diharapkan hunian sehat
dapat meningkatkan derajat kesehatan penghuninya, meningkatkan
produktivitasnya, pendapatannya, ekonominya, dan kesejahteraannya," kata
Boy, Kamis (11/2/2021).
Keluarga calon penerima manfaat program rutilahu
merupakan hasil usulan desa/kelurahan melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) atau Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
Usulan tersebut nantinya akan diverifikasi oleh
pemerintah kabupaten/kota, serta terdaftar dalam Si Rampak Sekar (Sistem
Perencanaan dan Penganggaran yang Terintegrasi antara Pemda Provinsi dengan
Pemda Kabupaten/Kota se-Jabar dan Pemerintah Pusat).
"Syarat CPCL (Calon Penerima, Calon Lokasi)
antara lain lahan milik sendiri, kategori MBR (Masyarakat Berpenghasilan
Rendah), luas ruang yang mencukupi," tutur Boy.
Setiap keluarga penerima manfaat program rutilahu
akan diberi bantuan senilai Rp17,5 juta. Bantuan tersebut untuk material
bangunan sebesar Rp16,5 juta. Sisanya untuk upah tenaga kerja dan administrasi.
Semua keluarga penerima manfaat program rutilahu akan menerima bantuan dalam
bentuk fisik (material bahan bangunan).
Boy menyatakan, program rutilahu juga menjadi
stimulus untuk memulihkan perekonomian. Sebab, perbaikan satu unit rutilahu
akan menyerap tiga sampai empat pekerja. Jika dikalikan 31.5000 unit, maka akan
ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 125.000 pekerja.
"Dalam masa pandemi ini, pesan utama Gubernur
Jabar, perbaikan rutilahu harus dapat menjadi stimulus pemulihan ekonomi lokal
dengan cara menggunakan tenaga kerja setempat. Termasuk bahan baku yang
digunakan," ucapnya.(Lys)