Bandung.Internationalmedia.id.-Sekitar 89.000 tenaga
kesehatan dan nonkesehatan di 27 kabupaten/kota Jawa Barat (Jabar) telah
menjalani vaksinasi COVID-19.
Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19,
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menginisiasi Gebyar Vaksinasi COVID-19
di sejumlah daerah secara serempak.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memulai Gebyar
Vaksin COVID-19 bagi Tenaga Kesehatan dan Tenaga Nonkesehatan untuk Wilayah
Jawa Barat, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jalan Tamansari No. 73,
Kota Bandung, Rabu (3/2/2021).
Kang Uu mengatakan, gebyar vaksin ini menjadi role
model pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, dengan target 150.000 nakes akan
selesai divaksinasi dalam dua hingga tiga pekan mendatang.
“Ini adalah sebuah berita gembira bahwa vaksin di
Jawa Barat akan selesai untuk tahap pertama sekitar dua minggu atau tiga minggu
dari sekarang 150.000 SDM kesehatan bisa dilaksanakan,” imbuhnya.
Kang Uu mengungkapkan, setelah sasaran vaksin nakes
terpenuhi, selanjutnya vaksinasi akan menyasar lapisan masyarakat lainnya
dengan estimasi target seitar 33,5 juta orang dengan target satu tahun.
“Setelah SDM kesehatan selesai divaksin, maka
vaksinasi akan berlanjut untuk masyarakat, sehingga Jawa Barat sekitar satu
tahun ke depan 80 persen masyarakat Jawa Barat yang diestimasikan sekitar 33,5
juta masyarakat Jawa Barat akan segera selesai divaksin,” jelasnya.
Kang Uu mengingatkan, vaksinasi merupakan salah satu
upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 selain sosialisasi
pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan 5M (memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).
Wagub menekankan agar masyarakat tidak meragukan
vaksin COVID-19 karena MUI sudah mengeluarkan sertifikat halal dan BPOM
menyatakan aman.
“Seandainya ada isu-isu di media sosial tentang
bahaya divaksin, dampak negatif divaksin, kami yakinkan pada hari ini yang
kesekian kalinya bahwa tidak ada dampak negatif tentang mereka yang sudah
divaksin. Buktinya saya sendiri, para pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat tidak ada masalah sampai hari ini, apalagi kami sudah
(divaksin) yang kedua kali,” papar Kang Uu.
Sementara itu, Plt Dirjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu
mengapresiasi Pemprov Jabar atas pelaksanaan gebyar vaksinasi serempak.
Menurutnya, pola serempak dengan cakupan di atas 10.000 sasaran dinilai luar
biasa.
“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat karena sudah melakukan inovasi model
pelaksanaan imunisasi secara serentak bergerak seluruh kabupaten/kota,” ujar
Maxi.
“Kemarin di Surabaya baru 4.000, rekor MURI dapat di
Yogyakarta cuma 3.000. Tapi kalau hari ini bisa di atas 10.000 ini sangat luar
biasa dan akan jadi pola. Akan kami laporkan ke Pak Menteri (Kesehatan) dan
mungkin ke Pak Presiden bahwa ini adalah pola yang sangat baik,” tuturnya.(Ter)