Maxi Rein Rondonuwu
Bandung.Internationalmedia.id.- Plt. Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu
melaporkan, banyak nakes yang mengalami penundaan vaksinasi karena tensi darah
tinggi. Maka itu, nakes harus diberi kesempatan untuk beristirahat sampai sore.
"Hipertensi dan diabetes melitus paling
banyak," ucap Maxi.
Maxi pun mengapresiasi upaya Pemda Provinsi Jabar
dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Apalagi saat ini, realisasi
vaksinasi COVID-19 di Indonesia bagi nakes baru 38 persen.
"Jadi ini masih sangat jauh dari target yang
harus dilakukan nakes pada akhir Februari saya harapkan selesai untuk dua
dosis," ucapnya.
"Upaya percepatan salah satu dengan model
seperti ini, ada vaksinasi massal yang digelar ini gebyar vaksinasi
COVID-19," tambahnya.
Menurut Maxi, untuk mempercepat vaksinasi COVID-19,
nakes yang tercatat dalam SI-SDMK tapi tidak mendapatkan SMS, dapat menjalani
vaksinasi COVID-19.
"Jadi para nakes yang sudah masuk di SI-SDMK
itu dia sudah dapat tiket untuk datang ke faskes yang melaksanakan vaksinasi.
Itu prinsipnya. Tinggal bawa NIK," kata Maxi.
Sementara nakes yang tidak tercatat dalam SI-SDMK
dapat tetap menjalankan vaksinasi COVID-19 dengan membawa KTP.
"Tapi, saya lihat di sini (Jabar) bagus. Jadi
sudah ada pendaftaran di bit.ly jadi jam dia datang juga sudah diatur, jadi
datangnya teratur. Itu bagus," tuturnya.
Maxi menekankan, kendati pelaksanaan vaksinasi sudah
berjalan, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
Merespons rencana vaksinasi door to door, kata Maxi,
hal itu merupakan inovasi yang baik. Kendati begitu, ia menyarankan agar Pemda
Provinsi Jabar menyiapkan semua hal dengan sebaik-baiknya saat vaksinasi
COVID-19 secara door to door berjalan.
"Saya kira itu usulan bagus, tapi kalau mobile
door to door sepertinya biayanya juga besar, perlu biaya vaccine carrier-nya
sendiri-sendiri. Lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan," katanya saat
menyaksilan vaksinasi COVID-19 secara masif bagi tenaga kesehatan (nakes) di
Poltekkes Kemenkes, Kota Bandung, Sabtu (30/1/2021).
Direktur Utama RSUP dr. Hasan Sadikin R. Nina Susana
Dewi menuturkan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah untuk merealisasikan
target vaksinasi COVID-19, khususnya di Jabar.
"Hari ini kami buktikan bawa kita bisa untuk
2.300 vaksin dengan lokasi Poltekkes dan 21 RS yang tersebar di Jabar secara
vicon (video conference)," ujarnya.(lys)