Menlu RI, Retno LP Marsudi bersama Menlu/State Councilor RRT, YM Wang Yi
Jakarta.Internationalmedia.id.- Menteri Luar Negeri
RI, Retno L.P. Marsudi telah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri/State
Councilor RRT, Y.M. Wang Yi di Jakarta, 13 Jakarta 2021.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian
lawatan Menlu RRT ke beberapa negara ASEAN dan dalam kerangka perayaan 70 tahun
hubungan diplomatik RI-RRT.
Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Gedung
Pancasila, Menlu RI dan Menlu RRT telah berdiskusi dan bertukar pikiran
mengenai situasi global khususnya dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
Terkait isu kerja sama kesehatan, Menlu RI
menegaskan pentingnya keberlanjutan kerja sama kesehatan regional di ASEAN
khususnya untuk tindak lanjut berbagai komitmen RRT dalam penanganan pandemi
seperti komitmen USD 5 juta untuk mendukung inisiatif Public Health Cooperation
Initiative: Program on Public Health Emergency Preparedness Capacity (PROMPT)
serta komitmen USD 1 juta untuk ASEAN Covid-19 Response Fund
Sejak awal pandemi Indonesia dan RRT telah
melakukan kerja sama kesehatan baik untuk penyediaan alat diagnostik,
teurapatik maupun vaksin. Selain itu, kedua negara juga berkomitmen untuk
tingkatkan dorong kemandirian industri obat, bahan baku obat dan alat kesehatan
di Indonesia.
Di tengah pandemi dan situasi perekonomian global
yang lesu, ekspor Indonesia ke Tiongkok pada tahun 2020 mengalami peningkatan
hingga 10.96%. Salah satu produk yang alami kenaikan siginifikan adalah ekspor
besi baja ke Tiongkok, yang merupakan hasil proses hilirisasi industri di
Indonesia.
Untuk capai perdagangan yang seimbang, Menlu Retno
menggarisbawahi pentingya upaya bersama untuk mengatasi halangan dalam
perdagangan khususnya untuk memperluas akses pasar Tiongkok bagi ekspor
unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, produk perikanan, buah tropis, dan
sarang burung walet.
Kedua Menlu sepakat untuk mendorong investasi dan
kerja sama pembangunan infrastruktur antara kedua negara melalui kemitraan yang
berkualitas, bersahabat dengan lingkungan, dan yang dapat menyerap tenaga kerja
Indonesia.
Menlu Retno sampaikan apresiasi atas kerja sama
penanganan permasalahan ABK WNI yang bekerja di kapal berbendera RRT, termasuk
dukungan bagi pemulangan ABK WNI selama November - Desember 2020. Selain itu,
juga mendorong penyelesaian untuk pemulangan ABK yang masih stranded,
penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan, perbaikan kondisi kerja yang aman dan
kondusif serta penegakan hukum melalui mutual legal assistance.
Terkait kerja sama regional dan global, Menlu RI
sampaikan mengenai implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific serta tekad
Indonesia untuk terus menjaga sentralitas ASEAN dalam pelaksanaannya.
Menlu Retno juga menegaskan pentingnya stabilitas
dan perdamaian di kawasan, untuk menjaga Laut China Selatan sebagai laut damai
dan stabil. Semua negara perlu menghormati dan menjalankan hukum internasional,
termasuk UNCLOS 1982.
Setelah pelaksanaan pertemuan, Menlu Retno dan Menlu
Wang Yi menyaksikan penandatanganan 2 dokumen kerja sama yaitu MoU Penguatan
Kolaborasi antar Kemlu RI dan Kemlu RRT dan MoM Pra Studi Kelayakan Proyek
Bendungan Lambakan antara Kementerian PUPR RI dan China International
Development Cooperation Agency (CIDCA).
Selama berada di Indonesia, Menlu Wang Yi juga telah
meninjau salah satu proyek implementasi sinergi GMF-BRI dan pertemuan dengan
Menko Maritim dan Investasi di Danau Toba, Sumut, serta melaksanakan kunjungan
kehormatan kepada Presiden RI di Jakarta.(marpa)
(Sumber: Kementerian Luar Negeri)