Jakarta.Internationalmedia.id.- Dubes RI untuk Kenya, Dr. Mohamad Hery Saripudin menyatakan, KBRI ingin mempelajari kembali kisah sukses Indomie dalam membuka usaha di Kenya, hingga menjadi salah satu merk mi instan terpopuler di Afrika.
Hal ini dikemukakan, mengawali diskusi dengan
manajemen Indomie Kenya dalam kunjungan perkenalannya ke pabrik Indomie di kota
Mombasa, di Kenya Bagian Timur. Senin,(7/12/2020).
Menanggapi Dubes Hery, General Manager Indomie
Kenya, Agus Susanto, menyampaikan bahwa Kenya telah mencapai banyak sekali kemajuan
dalam hal kemudahan berbisnis.
“Apa yang dilakukan pemerintah Kenya dalam mendorong
transparansi dan memberikan predictability in doing business di Kenya, mulai
dari ketenagakerjaan, perpajakan, dan urusan administrasi lainnya, telah
membuat banyak bisnis internasional melirik Kenya sebagai pintu masuk ke
Afrika", Agus menambahkan.
Lebih lanjut, Dubes Hery juga menyampaikan prioritas
kerja yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo kepadanya, salah satunya terkait
peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kenya.
“Dalam kesempatan ini, selain untuk menunjukkan
kepedulian KBRI Nairobi terhadap entitas bisnis Indonesia dan WNI di Kenya,
kami juga bermaksud untuk mengajak Indomie Kenya membantu dan menjadi mitra
KBRI dalam memfasilitasi dan mendorong masuknya lebih banyak bisnis Indonesia
ke Kenya, di mana kesempatannya masih sangat terbuka lebar," jelas Dubes
Hery. “Kami juga ingin sekali melihat lebih banyak lagi bisnis dari Indonesia
masuk ke Kenya. Kami siap membantu, terutama dalam hal berbagi informasi
terkait pasar dan bagaimana memulai bisnis di Kawasan ini", pungkas Agus.
Dalam kunjungan ini, Dubes Hery, beserta Ibu Zulfah
Nahdliyati Saripudin, dan staf KBRI Nairobi juga diajak melihat keseluruhan
proses pembuatan Indomie di fasilitas produksi yang menyuplai tidak hanya pasar
Kenya, namun juga Uganda, Rwanda, Tanzania, dan sejumlah negara di Kawasan
Afrika timur lainnya.
“Kami sangat senang bahwa sebagian besar bahan
produksi sangat mudah kami source dari Kenya. Namun begitu, terdapat sejumlah
bahan yang masih perlu kami impor langsung dari Indonesia," jelas Lukman
Aris, Factory Manager Indomie Kenya. Abdullah, Production Department Head,
menambahkan bahwa dalam masa pandemik saat ini, pabrik yang dibangun pada tahun
2013 ini memproduksi 430.000 bungkus perhari, 50% dari kapasitas produksi
maksimal.(lysmar)
(Sumber: KBRI Kenya)