Pengurus dan Ketua
Umum Badko HMI Jabar Khoirul Anam Gumilar Winata bersama Wagub Jabar
Kab Tasikmalaya.Internationalmedia.id.- Wakil
Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum membuka Sekolah Demokrasi
bertema "Proses Formulasi Kebijakan dan Politik Anggaran Publik" yang
berlangsung pada 29 November hingga 2 Desember 2020 di Villa Malaganti,
Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/11/2020).
Kang Uu pun mengapresiasi kegiatan yang digelar
Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabar ini karena
sekaligus menjadi kaderisasi sebuah organisasi sehingga jati dirinya tidak akan
hilang dari waktu ke waktu.
"Sebuah organisasi bahkan partai pun
kadang-kadang akan hilang jati diri, identitas, dan idealismenya kalau tidak
ada sebuah pendidikan-pendidikan yang ideal," kata Kang Uu.
"Oleh karena itu, sebagai kesinambungan sebuah
organisasi khususnya menjaga identitas jati diri, maka kegiatan hari ini sangat
dibutuhkan," tambahnya.
Selain itu, menurut Kang Uu, Sekolah Demokrasi
sangat penting untuk mengajarkan penerapan demokrasi dalam mengambil
keputusan-keputusan politik.
"Oleh karena itu, sebagai generasi muda, jangan
tabu dalam masalah perpolitikan," ucap Kang Uu.
Terkait tema yang diangkat yakni Proses Formulasi
Kebijakan dan Politik Anggaran Publik, Kang Uu menilai, anggaran daerah
merupakan komitmen politik, eksekutif, dan legislatif serta merupakan
kesepakatan bersama dari berbagai macam kepentingan.
Namun, Kang Uu mengingatkan, dalam membuat keputusan
politik, juga harus dilandasi payung hukum berdasarkan UUD, Keputusan Menteri,
Peraturan Pemerintah, dan lainnya.
Sehingga, Kang Uu berharap agar para peserta bisa
memanfaatkan ilmu dan informasi yang diterima dari Sekolah Demokrasi dan
mengimbanginya dengan ketakwaan untuk diimplementasikan dalam kehidupan.
"Ilmu diimplementasikan dengan inovasi-inovasi
pribadi. Karena memang pemuda adalah sebagai agen-agen perubahan. Begitu juga
dengan takwa, diimplementasikan dengan moral dan akhlak," tutur Kang Uu.
"Sehebat apapun ilmu kita, sehebat apapun
keilmuan, kalau tidak memliki akhlakul karimah dan budi pekerti, maka tidak
akan memiliki nilai," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Badko HMI Jabar Khoirul
Anam Gumilar Winata melaporkan, Sekolah Demokrasi diikuti 25 peserta se-Jabar
dan digelar dengan protokol kesehatan COVID-19.
Khoirul Anam menjelaskan, Sekolah Demokrasi
merupakan gagasan yang dikembangkan sejak 2019 dan fokus untuk pelatihan
memantau pemilihan umum.
Tahun ini, lanjut Khoiruk Anam, pihaknya fokus
kepada peningkatan kualitas anggota di wilayah demokrasi karena nilai
intelektual dinilai sangat penting dalam memahami bagaimana kondisi
pemerintahan saat ini.
"Bagaimana mengajukan masalah akademik pada
DPRD, DPRD Provinsi maupun DPR RI. Bagaimana kita menganalisa anggaran publik
dan bagaimana kita paham untuk mengadvokasinya," kata Khoirul Anam.(mar)