Jakarta.Internationalmedia.id.- Sejak tahun 2005, masyarakat Meksiko bisa menikmati tempe, olahan pangan khas Indonesia. Ini berkat seorang alumni darmasiswa yang telah menjadi pengusaha tempe di Meksiko yaitu Luisa Velez Martines.
Luisa tertarik menjadi pengusaha tempe di Meksiko
setelah mendapat mentor dari pengusaha tempe asal Indonesia yang tinggal di
Jepang yaitu Rustono.
Hal ini dikisahkannya di sebuah webinar yang
diselenggarakan oleh KBRI Mexico City yang bertema “El Tempe: un alimento nutritivo de Indonesia como una
oportunidad de integración culinaria Mexicana e Indonesia/ Tempe: olahan pangan
bergizi Indonesia sebagai sebuah peluang integrasi kuliner Mexico dan
Indonesia" pada 24 November 2020.
“Saya senang akhirnya tempe bisa hadir di
Meksiko" ungkap Rustono yang diundang oleh Luisa dalam webinar tersebut.
Webinar juga mengundang Chef asal Meksiko Lalo
Plascencia yang memaparkan potensi tempe dapat diintegerasikan dengan kuliner
meksiko. Ia berpendapat bahwa tempe dapat menggantikan posisi protein hewani
dalam kuliner Meksiko.
Chef Lalo memperagakan masakan Aguachile dari daerah
Sinaloa di Meksiko yang biasanya menggunakan udang, diganti dengan tempe.
“Tempe seperti spons, diberikan aneka saus langsung dapat cepat menyerap dan
dapat dikombinasikan dengan berbagai kuliner karena sifatnya yang fleksibel,
tanpa rasa, sehingga bisa diterima secara global," papar Chef Lalo.
Baik Chef Lalo maupun Luisa, keduanya merasa bahwa
tempe merupakan olahan pangan yang penting setara dengan proses tamalisasi/
proses olahan jagung yang merupakan bahan konsumsi utama di Meksiko.
Luisa juga menyampaikan terima kasihnya kepada
Indonesia karena telah menciptakan tempe untuk dunia. Hal ini juga mengingat
tempe telah diterima baik di banyak negara seperti Amerika Serikat, Jepang,
Italia, Korea, China, dll.
Sementara itu, Evi Siregar, dosen studi Asia Pasifik
ahli Indonesia dari Colegio de Mexico menjelaskan, sejarah tempe di Indonesia,
termasuk kandungan gizi dan hasil olahan tempe yang banyak dikonsumsi oleh
orang Indonesia.
"Saya berharap tempe di Meksiko bisa menjadi
bagian dari pola konsumsi orang Meksiko sehari-hari melalui proses asimilasi
budaya", ujar Evi menekankan kemungkinan tempe menjadi bahan pangan yang
penting bagi orang Meksiko.
Tempe di Meksiko mulai digunakan oleh
restauran-restauran di Mexico City di daerah colonia Roma terutama yang
menawarkan makanan bagi para vegetarian. Webinar diselenggarakan dalam Bahasa
Spanyol dan sebagian besar pesertanya adalah masyarakat Meksiko.(lysmar)
(Sumber: KBRI Mexico City)