Jakarta.Internationalmedia.id. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Alger dalam masa pandemi ini selalu mengedepankan aspek pelayanan dan pemantauan keadaan warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Aljazair secara menyeluruh.
Sejak merebaknya pandemi pada kuartal pertama tahun
ini hingga akhir bulan Oktober ini, KBRI Alger secara konsisten dan penuh
komitmen selalu mengutamakan agar 1.078 WNI di Aljazair mendapat perhatian dan
pelayanan yang diperlukan.
Fokus kinerja KBRI dalam pelayanan selama masa
pandemi ini dapat dilihat dalam 4 aspek yaitu: pelaksanaan koordinasi dan
konsultasi, pendataan, pemberian bantuan dan fasilitasi pemulangan.
Untuk aspek koordinasi dan konsultasi merupakan
tingkat pencegahan dan deteksi dini dimana KBRI sejak awal selalu menekankan
kepada WNI agar mematuhi protokol dan arahan otoritas terkait di Aljazair dalam
pencegahan pandemi.
Aspek penting yang ditekankan adalah selalu menjaga
kesehatan dan melaksanakan kegiatan perlindungan dini seperti menggunakan
pelindung wajah dan tidak berkumpul agtau berada di area yang banyak orang.
Di sisi lain, KBRI juga selalu menyampaikan
perkembangan kebijakan yang dibuat Pemerintah Aljazair untuk dapat diteruskan
kepada WNI terutama terkait penutupan perbatasan udara yang menjadi pintu
masuk/keluar bagi orang asing termasuk WNI.
Sisi kedua adalah menyangkut pendataan terhadap WNI
yang kemungkinan terserang virus. Dalam masa pandemi ini pemantauan menyeluruh
terhadap warga sangat krusial karena sifat virus ini yang mudah menular dan
kepentingan untuk mendata sejarah kontak.
Kerjasama yang baik dengan berbagai kelompok
masyarakat Indonesia di Aljazair telah membantu mengumpulkan data yang
dibutuhkan. Mengingat ketersebaran lokasi WNI di Aljazair yang luas ini maka
komunikasi dengan tokoh masyarakat sangat penting. Di sisi lain merbaknya
pandemi ini membuat fasilitas kesehatan di Aljzair mengalami tekanan dan hal
ini perlu menjadi perhatian WNI.
Dalam aspek pemberian bantuan dan fasilitasi
pemulangan sebagai dampak yang muncul selama pandemi ini, KBRI telah melakukan
upaya secara maksimal.
Untuk mereka yang tidak bisa mendapat bahan makanan
karena kebijakan karantina wilayah maka KBRI telah memberikan bantuan secara
tepat sasaran. Adapun untuk mereka yang kesulitan keluar karena penutupan
bandar udara, maka KBRI berupaya untuk dapat izin bagi keberangkatan WNI yang
ingin keluar dengan pesawat repatriasi dari beberapa negara sahabat.
Hingga akhir Oktober ini, tercatat jumlah WNI yang mendapat
bantuan dari KBRI adalah 137 orang dan sudah 286 orang difasilitasi keluar dari
Aljazair dengan menumpang pesawat repatriasi dengan pesawat Turki dan Qatar.
Kebijakan penutupan perbatasan dan di sisi lain
karantina terbatas masih tetap diberlakukan hingga kini dan masih belum akan
terlihat ada perubahan mengingat penyebaran virus yang stabil. Untuk itu,
kembali KBRI mengingatkan agar WNI di Aljazair tetap mematuhi protokol
kesehatan dan mengikuti semuat arahan dari otoritas setempat.(lysmar)