Jakarta.Internationalmedia.id.-Untuk mendorong pengusaha Indonesia untuk menembus pasar internasional, sebagai bagian dari kegiatan Trade Expo Indonesia 2020, Kementerian Perdagangan, KBRI Stockholm dan Open Trade Gate selenggarakan virtual Business Forum on “Sporting Goods Opportunity in Sweden” (10/11/2020).
Forum bisnis ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai peluang pasar peralatan olah raga, terutama sepeda, di Swedia yang
diikuti kurang lebih 146 pengunjung virtual pengusaha dari kedua negara.
“Budaya olah raga Swedia perlu dimanfaatkan oleh
produsen dan eksportir Indonesia untuk menjadi salah satu pasar tujuan. Ekspor
kita saat ini masih kecil dibandingkan potensi yang dimiliki. Kita harus bisa
tingkatkan,” ujar Duta Besar RI Stockholm, Kamapradipta Isnomo.
Acara turut dibuka oleh Dirjen Pengembangan Ekspor
Nasional dari Kemdag RI, Kasan yang memberikan penekanan pentingnya untuk
mengisi pasar komoditas peralatan olah raga di tengah pandemi COVID-19.
“Situasi
pandemi telah mendorong masyarakat global untuk lebih aktif berolah raga untuk
menjaga kesehatan. Di Swedia terdapat empat musim di mana ini menjadi
kesempatan baik bagi produsen Indonesia untuk mengisi pasar Swedia,” ujar Dirjen
Kasan.
Dalam paparannya, pembicara dari KBRI Stockholm dan Open Trade Gate Swedia yang diwakili Anamaria Deliu, memberikan gambaran strategis mengenai peluang dan tantangan ekspor Indonesia ke Swedia serta penjelasan teknis yang komprehensif mengenai regulasi yang berlaku.
Salah satu
tantangan yang perlu dihadapi adalah kapasitas produksi dalam negeri untuk
memenuhi demand, serta standarisasi untuk memenuhi pasar Swedia dan Uni Eropa.
Peluang terbesar bagi produsen Indonesia adalah pasar e-bikes yang menjadi
salah satu jenis sepeda yang semakin diminati masyarakat Swedia. Pasar e-bikes
juga masih terbuka lebar dan belum terlalu banyak pesaing.
Dubes Kamapradipta tekankan bahwa sebagai negara
dengan tingkat inovasi yang tinggi, terdapat peluang kerja sama Swedia dan
Indonesia di bidang R&D. “Inovasi dan teknologi yang dimiliki Swedia
digabung dengan kapasitas teknis Indonesia berpotensi untuk produksi peralatan
olah raga dan sepeda dengan label designed in Sweden and made in Indonesia.”(lysmar)
(Sumber: KBRI Stockholm)