Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Marion Siagian
Depok.Internationalmedia.id.-Merespons pembelian
vaksin COVID-19 tahap pertama oleh pemerintah pusat yang bisa diberikan kepada
9,1 juta warga Indonesia pada November hingga Desember 2020, Pemerintah Daerah
(Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bergerak cepat menyiapkan sejumlah langkah
vaksinasi, termasuk melakukan simulasi di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis
(22/10/20).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
Provinsi Jabar Marion Siagian yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jabar dalam ekspose strategi
pelaksanaan vaksinasi di hadapan Gubernur Jabar menjelaskan, vaksinasi di Jabar
menyasar 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50
juta jiwa.
Rinciannya, jumlah kebutuhan vaksin di Jabar
mencapai 72.145.938 dosis, di mana satu orang mendapatkan dua dosis penyuntikan
sehingga sasaran vaksinasi sebanyak 36.072.969 orang.
"Untuk (warga) 60 tahun ke atas dan 18 tahun ke
bawah, kami masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, apakah
diikutsertakan (dalam vaksinasi) atau tidak," kata Marion.
Terkait prioritas sasaran vaksinasi, Marion
menuturkan bahwa prioritas pertama sesuai Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi adalah tenaga kesehatan
(nakes) dan TNI/Polri dengan kebutuhan 315.564 dosis vaksin untuk total sasaran
sekitar 157.782 orang di Jabar.
"Lalu untuk kelompok pelayanan publik
(sebanyak) 95.248 orang dengan kebutuhan vaksin 190.496. Kami masih meng-update
terus supaya pada hari-H (vaksinasi) semua kelompok prioritas ini bisa
tercakup," ucapnya.
Untuk proses vaksinasi, Marion mengatakan bahwa
pihaknya akan menambah jumlah tenaga vaksinator terlatih yang saat ini sudah
mencapai 1.094 orang. Sementara tenaga kesehatan di Jabar total berjumlah 85
ribu orang.
Vaksin sendiri nantinya harus disimpan dalam suhu
2-8 derajat Celsius. Marion berujar, pihaknya terus melakukan asesmen pada alat
pendingin di seluruh tempat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Jabar.
"Vaksin itu mulai dari pengiriman sampai ke
tubuh penerima harus dalam keadaan baik, harus disimpan di suhu 2-8 derajat
Celcius. Untuk itu, kami melakukan asesmen terhadap kulkas-kulkas untuk
penyimpanan vaksin di semua fasyankes," ujar Marion.(mar)