Kadiskominfo Jabar, Setiaji dinobatkan sebagai DX Leader 2020
Bandung.Internationalmedia.id.-Pemerintah Daerah
(Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) kembali menorehkan prestasi di tengah
pandemi COVID-19. PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar)
mendapatkan penghargaan Special Award for Resiliency dalam IDC Digital Transformation
Awards (DXa) Indonesia 2020.
Pun demikian dengan Kepala Dinas Informatika dan
Komunikasi (Diskominfo) Provinsi Jabar Setiaji yang dinobatkan sebagai DX
Leader 2020 untuk Indonesia dalam ajang tersebut.
Setiaji mengatakan, dalam IDC DXa 2020, terdapat
satu kategori khusus terkait penanganan COVID-19. Kategori tersebut berkaitan
dengan bagaimana teknologi berfungsi dalam penanganan COVID-19.
"PIKOBAR menjadi juara dalam rangka pemanfaatan
teknologi untuk menghadapi situasi sulit seperti pandemi COVID-19," kata
Setiaji.
"Selain itu, IDC (International Data
Corporation) memilih juga pemimpin organisasi atau pemerintahan yang dapat
membawa perubahan di lingkup yang lebih luas dalam menerapkan teknologi," tambahnya.
IDC DXa tahun ini menilai organisasi maupun
pemerintahan di Indonesia yang mampu merespons dan memprioritasikan teknologi
untuk berdaptasi di tengah pandemi COVID-19.
Setiaji menjelaskan, PIKOBAR menjadi sumber
informasi penanganan COVID-19 di Jabar. PIKOBAR juga memiliki sejumlah fitur
yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan
Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi
Jabar.
"Teknologi yang kita kembangkan ternyata dapat
dikenal dan diapresiasi banyak pihak, termasuk IDC. IDC memiliki tenaga expert
di bidang teknologi. Mereka melihat apa yang dilakukan Jabar di sisi digital
sangat maju," katanya.
Adapun fitur unggulan yang banyak digunakan warga
antara lain fitur data informasi kasus di Jabar, nasional, dan dunia, cek
sebaran kasus, dan periksa mandiri. Selain itu, PIKOBAR pun mempunyai fitur
anti hoaks atau berita bohong.
PIKOBAR dikembangkan secara in-house dalam kurun
waktu yang relatif singkat oleh tim Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Layanan
Digital, Data, dan Informasi Geospasial Pemda Provinsi Jabar, atau yang lebih
sering dikenal dengan nama Jabar Digital Service.
Sourcecode PIKOBAR bersifat open-source. Hal itu
memudahkan upaya replikasi aplikasi ini untuk penanganan COVID-19 di berbagai
daerah lain. Aplikasi ini juga ramah disabilitas dan dapat diakses oleh
pengguna tuna netra.
Setiaji menyatakan, penghargaan bukan hal terpenting
dalam menangani COVID-19 di Jabar. Namun, penghargaan dapat menggambarkan bahwa
inovasi Jabar dan teknologi yang dikembangkan sudah menyentuh ke akar persoalan
dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kami sebenarnya bukan penghargaan atau piala
yang dikejar tetapi lebih kebermanfaatan bagi masyarakat. Tentu diharapkan ini
dikembangkan lebih luas lagi bukan hanya untuk COVID-19," ucapnya.
"Kami juga sudah menerapkan kaidah-kaidah
secara internasional dan riset sesuai dengan yang dilakukan di negara lain
juga," imbuhnya.
Sebelumnya, PIKOBAR masuk Top 21 Inovasi Pelayanan
Publik Penanganan COVID-19 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB).
Kementerian PANRB sendiri menghimpun 1.204 inovasi dari tujuh klaster instansi. Rinciannya, 141 inovasi dari kementerian/lembaga, 168 inovasi dari pemerintah provinsi, 403 inovasi dari pemerintah kabupaten, 200 inovasi dari pemerintah kota, 98 inovasi Perguruan Tinggi, 50 inovasi dari perusahaan swasta, dan 144 inovasi dari masyarakat sipil.(Ter