Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/10/20). (Foto: Humas Jabar)
Bandung.Internationalmedia.id.- Ketua Komite
Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat
(Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, penambahan kasus dalam sepekan terakhir (28
September-4 Oktober) mengalami penurunan sekitar 28 persen dari pekan
sebelumnya.
"Kasus masih naik-turun, tapi perbandingan
antara minggu ini dan minggu sebelumnya, ada penurunan sebanyak 28
persen," kata Ridwan Kamil dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung,
Senin (5/10/20).
Dikatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif
masih didominasi wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi). Dalam sepekan terakhir,
penambahan kasus terkonfirmasi di wilayah Bodebek mencapai 2.154 kasus atau 73
persen dari penambahan kasus di Jabar pada periode yang sama.
Selain itu, kata Gubernur, terdapat 10
desa/kelurahan dengan risiko penularan tertinggi di Jabar. Delapan kelurahan di
antaranya berada di Kota Depok.
"Itulah kenapa saya besok dan Rabu kemungkinan
berkantor lagi di Depok untuk membantu pengendalian, mengawasi juga Bogor dan
Bekasi," ucapnya.
Dari data periode 28 September-4 Oktober 2020,
terdapat lima daerah berstatus Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar yakni Kota
Depok, Bandung, Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Bandung Barat.
"Hari ini Kota dan Kabupaten Cirebon sudah
tidak lagi Zona Merah, tetapi bergeser. Jadi zona merah sekarang adalah Kota
Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung
Barat. Jadi ada lima Zona Merah yang harus diwaspadai," katanya.(Ter)