Bom Molotov |
Bandung.Internationalmedia.id.-Dalam waktu tidak kurang dari 2 menit, ribuan mahasiswa pengujuk rasa yang menentang Undang-undang Omnibus law Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jabar Jl Diponegoro 27 Bandung, dipukul mundur polisi, Rabu(7/10/2020).
Peristiwan ini terjadi sekitar pukul 17. 20 Wib setelah para mahasiswa yang mulai brutal dan anarkis. Mereka melempari petugas yang siaga di dalam gedung serta melempari kaca-kaca gedung. Bahkan petugas menemukan bom molotov yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pagar dijebol
Polisi langsung memukul mundur pengunjuk rasa dengan
mengerahkan pasukan brimob dan pasukan anti huru-hara, serta kendaraan pengurai
massa. Bentrokan terjadi sekirar pukul 17.20 setelah pengunjuk rasa membuka dua
gerbang utama gedung wakil rakyat tersebut. Pintu gerbang Gedung DPRD Jabar
dijebol dirusak pegunjuk rasa.
Setelah masuk, massa langsung masuk ke halaman namun
polisi langsung menghadang. Masa berlari ke Jalan Diponegoro arah timur dan
arah barat. Polisi terus menekan massa dengan menyemprotkan air dan meluncurkan
tembakan gas air mata.
Aksi unjuk rasa berlangsung sejak siang sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka melakukan orasi dan membakar ban. Namun menjelang sore, aksi pelemparan banyak dilakukan pengunjuk rasa. Bantu, botol aqua, dan barang yang ada di taman sekitar Gedung DPRD menjadi sasaran untuk dilempar.
Pengunjuk rasa
Aksi unjuk rasa sempat diwarnai kericuhan setelah
terjadi keributan di antara sesama pengunjuk rasa. Namun mereka kembali
berkumpul dan melakukan orasi. Namun emosi massa terus memuncak ketika
pelemparan semakin anarkis dan terus mengoyang-goyang pintu gerbang hingga
akhirnya jebol.
Sesaat setelah melakukan gebrakan, pintu gerbang yang sebelumnya menahan pengunjuk rasa juga akhirnya jebol juga. Massa masuk dan dihadang serta dipukul mundur aparat keamanan.
Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Drs. Rudy Sufahriadi, dan Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, S.I.P., M.M turun kelapangan turutserta mengusir pengunjuk rasa tersebut.(Lys)