Jakarta.Internationalmedia.id.- Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Cairo turut aktif dalam Festival Handai Indonesia (FHI) yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
FHI merupakan wahana unjuk kemahiran dan kreativitas
berbahasa Indonesia untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra pada tanggal 28
Oktober 2020. Terdapat tujuh kategori lomba yaitu lomba bercerita, berpidato,
bernyanyi, berdeklamasi, bermain peran, berkomedi tunggal, dan lomba membawakan
reportase.
Sebanyak 21 siswa Bahasa Indonesia bagi Penutur
Asing (BIPA) mengikuti lomba FHI. Mereka adalah siswa BIPA yang belajar di
Puskin KBRI Ciaro, BIPA di Universitas al-Azhar, dan BIPA di Pusat Studi Indonesia (PSI) Universitas
Canal Suez Provinsi Ismailiyah. Dari jumlah tersebut lima orang mendapatkan
juara dengan berbagai katagori.
Maryam Ashraf Mahmoud Mohamed, peserta terbaik satu
dalam lomba bercerita. Hanem Elhuseini Ahmad Mohamed Saleh, peserta terbaik
satu dalam lomba berdeklamasi. Kareem Elmahdi, peserta terbaik satu dalam lomba
berkomedi tunggal. Sementara Fatimah Jamal Abdel Dayem, peserta terbaik dua
dalam lomba berpidato dan Esraa Sherif Elsaid Ibrahim Nassar, peserta terbaik
lima dalam lomba membawakan reportase.
Dalam lomba bercerita, Maryam Ashraf Mahmoud Mohamed
menceritakan tentang legenda “Bawang Merah dan Bawang Putih" salah satu
cerita rakyat dari daerah Riau. Kisah ini menceritakan tentang dua orang gadis
kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda dan bertolak belakang, serta
seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih. Ia dapat menceritakan kisah
tersebut dengan penuh penghayatan dan sangat atraktif, sehingga membawa
penonton terhanyut dalam cerita.
Hanem Elhuseini Ahmad Mohamed Saleh mengatakan
Indonesia sangat kaya akan budaya. Jarang negara di dunia yang mempunyai
kekayaan budaya seperti Indonesia. “Saya bangga karena bisa belajar bahasa
Indonesia. Saya jadi kenal budaya Indonesia yang luar biasa. Bahasa Indonesia
memang harus dikenalkan ke orang asing agar mereka mengenal Indonesia dan kekayaan budayanya yang luar
biasa", ucapnya seraya menyampaikan
terima kasih kepada guru BIPA di Puskin yang selama ini membimbingnya.
Sementara itu, Fatimah Jamal Abdel Dayem dalam
pidatonya mengangkat tema tentang “Hubungan Indonesia-Mesir". Menurutnya
hubungan Indonesia Mesir sangat erat dan
KBRI Cairo telah melakukan berbagai kegiatan untuk mempererat hubungan
diplomatik antar kedua negara. Diantaranya dengan mengadakan kegiatan
kebudayaan bersama antara KBRI dan pemerintah Mesir yang disebut dengan “Hari
Indonesia-Mesir".
Menurutnya, dalam dunia pendidikan, Al-Azhar
memberikan beasiswa ke para pelajar Indonesia. Sementara itu, Indonesia juga
memberikan beasiswa kepada mahasiswa Mesir, seperti Program Beasiswa Darmasiswa
dan Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Hal ini menunjukkan
bahwa Indonesia dan Mesir sangat dekat. Hubungan keduanya harus terus dipupuk
agar lebih erat di masa yang akan datang.
Karem Elmahdi peserta terbaik satu dalam lomba
berkomedi tunggal bertutur memberi apresiasi terhadap program BIPA di Puskin
Cairo. Menurutnya Puskin Cairo memiliki peran penting dalam memperkenalkan
kebudayaan dan Bahasa Indonesia kepada warga Mesir. Setiap lomba selalu ada
yang menjadi juara.
Secara terpisah Bambang Suryadi Atdikbud KBRI Cairo
merasa bangga dengan capaian dan prestasi yang dicapai siswa BIPA Mesir. “Atas
nama KBRI Cairo saya merasa bangga dengan prestasi yang dicapai siswa BIPA
Mesir. Bagi yang belum beruntung menjadi juara, jangan kecil hati dan tetap
semangat sebab masih ada kesempatan pada tahun yang akan datang", ucap Bambang
Suryadi.(marpa)