Acara pembukaan In House Trainig Sekolah Indoneisa Cairo di Giza |
Jakarta.Internationalmedia.id. Ditengah pandemi Covid-19, Sekolah Indonesia Cairo (SIC) mesti memiliki keunggulan dan prestasi yang bisa dibanggakan. Dengan sumber daya manusia dan fasilitas yang ada saat ini, SIC bisa terbang tinggi untuk mengukir prestasi dan melampaui batas.
Bukan hanya sekedar biasa-biasa aja. Oleh karena itu
para guru dan siswa mutlak menguasai literasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Selain mereka juga perlu belajar dari praktik baik di negara
lain seperti Finlandia, supaya memiliki wawasan internaional dan tidak merasa
inferior.
Demikian pesan dan motivasi yang disampaikan oleh
KUAI KBRI Cairo M. AJi Surya dalam acara pembukaan In House Trainig (IHT) Sekolah Indoneisa
Cairo di Giza, Kamis 8-10 Oktober 2020. Tema IHT kali ini adalah “Pemantapan Teknologi
Informasi untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran di Era New Normal" dan
diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidingan SIC.
Menurut M. Aji Surya, tantangan yang dihadapi guru
dalam masa pandemi Covid-19 adalah bersikap adaptif terhadap perkemabangan TIK
yang begitu cepat supaya mereka lebih kreatif dan inovatif melakukan kegiatan
belajar mengajar.
“Pandemi
Covid-19 masih akan terus berlanjut, tetapi SIC harus berkibar dengan mengukir
prestasi di bidang akademik dan non akademik", ucap KUAI KBRI Cairo.
Dengan menguasai TIK, tambahnya, SIC diproyeksikan
menjadi center of excellence dengan modal penguasaan sains, teknologi, dan
bahasa, khususya bahasa Inggris dan Arab. Apalagi jika dilihat dari rasana dan
prasarana serta rasio guru dan siswa, kondisi SIC sudah sangat bagus.
Sementara itu Bambang Suryadi Atdikbud KBRI Cairo
mengatakan penggunaan TIK dalam proses pembelajaran harus memperhatikan
perkembangan psikologi siswa.
Perkembangan psikologi diharapkan adalah
perkembangan yang memiliki keseimbangan antara lima aspek yaitu aspek
spiritual, intelektual, sosial, emosional, dan fisik. Perkembangan yang
seimbang ini sangat penting dan memiliki implikasi bagi guru dan orang tua
dalam mendidik peserta didik.
Kepala SIC Ismail Nur dalam laporannya mengatakan
saat ini jumlah siswa SIC adalah 123 orang untuk seluruh tingkat (PAUD, SD,
SMP, dan SMA). SIC menerapkan Kurikulum Nasional dan diperkuat dengan Cambridge
Curriculum.
Turut hadir dan memberikan materi dalam acara ini selain Atdikbud dan Kepala SIC adalah Qurrotual Aini dan beberapa guru yang telah mengikuti pelatihan TIK beberap abulan yang lalu.(marpa)