Menko Airlangga Hartarto dan Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum
Kab Bekasi.Internationalmedia.id.- Menteri
Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga
Hartarto, resmikan atap solar panel di Pabrik Coca Cola Amatil, Desa Sukadanau,
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (30/9/20).
Solar panel berkapasitas 7,13 MegaWatt (MW) di atap
seluas 72.000 m² dengan nilai investasi Rp87 miliar ini diklaim sebagai solar
panel terbesar di Asia Tenggara, kedua di Asia Pasifik, dan keempat di dunia.
Instalasi solar panel di Pabrik Coca Cola Amatil di
Bekasi ini pun sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mengurangi emisi
karbon serta mendorong pemakaian energi baru terbarukan (EBT).
Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto
menyambut baik terobosan EBT ini. Ia mengatakan, solar panel milik Coca Cola
Amatil Indonesia ini mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar
314 juta ton atau setara dengan 7.000 kendaraan selama satu tahun.
"Apa yang dilakukan di sini bisa mengurangi
emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton, ini adalah sesuatu yang luar
biasa," kata Airlangga.
Airlangga juga menjelaskan, solar panel sejalan
dengan misi pemerintah dalam mendorong peningkatan EBT atau new renewable
energy sebesar 23 persen di 2025. Untuk itu, ia berharap agar Coca-Cola Amatil
terus mengembangkan inovasi serupa di lokasi pabrik lainnya di Indonesia.
"Saya berharap bahwa ini (solar panel)
dilanjutkan, karena masih banyak pabrik Coca Cola yang lain di berbagai
wilayah, sehingga tentu kalau bisa dilakukan saya yakin tidak nomor dua di Asia
Pasifik, tapi nomor satu," kata Airlangga.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul
Ulum yang mendampingi Menko menyebutkan, solar panel ini dapat menjawab
tantangan kebutuhan sumber energi di Jabar yang lebih tinggi dari daerah lain,
terutama menghadapi semakin banyaknya investasi yang masuk ke Jabar.
"Di Jawa Barat ini 50 persen energi yang ada
dipakai oleh industri, 50 persennya lagi digunakan oleh 50 juta warga Jabar di
27 kabupaten/kota. Ini sudah dipastikan merupakan kebutuhan energi yang sangat
luar biasa," kata Kang Uu.
"Ditambah juga investasi di Jabar semakin
banyak. Dengan semakin banyak investasi di Jabar, berarti semakin besar pula
kebutuhan energi," tambahnya.
Kang Uu berharap, instalasi solar panel oleh Coca
Cola Amatil Indonesia ini bisa menjadi contoh bagi industri-industri lainnya di
seluruh Jabar untuk menghemat energi juga mengurangi polusi udara. (Mar)