Pembacaan Orasi Ilmiah |
Jatinangor.Internationalmedia.id.-Institut Pemerintahan Dalam Negeri(IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, mengukuhkan Profesor Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si, sebagai Guru Besar.
Pengukuhan dilakukan Rektor IPDN, Dr Hadi Prabowo dalam
Sidang Terbuka Senat dan Orasi Ilmiah Guru Besar IPDN di Gedung Balairung
Rudini Kampus IPDN Jatinangor dengan mengangkat judul “Reformasi Birokrasi
Indonesia Menuju Pemerintah Kelas Dunia”,Selasa(27/10/2020).
Selain Rektor IPDN, hadir dalam acara tersebut
Jajaran Senat, Para Wakil Rektor, Jajaran Pimpinan IPDN serta tamu undangan
lainnya.
Acara dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan covid-19 yang sangat ketat.
Kampus IPDN yang terletak di Lembah Manglayang
Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengukir prestasi sekaligus rekor
bergengsi dalam ilmu pengetahuan di Indonesia.
Sebab, hampir 30 tahun sejak disatukannya APDN daerah menjadi APDN nasional di Kampus Malang dan Semarang yang kemudian Praja Angkatan Pertama disatukan pada satu kampus di STPDN Jatinangor pada tahun 1989, dimana belum ada satupun Alumninya yang Menjadi Guru Besar (Profesor) yang diakui oleh Kementerian Pendidikan (Dikti).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengukuhkan
salah satu alumni selaku dosen di kampus IPDN Jatinangor, Dr. Fernandes
Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si sebagai Guru Besar, SK-nya ditandatangani oleh
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim tertanggal 26 Desember 2019.
Dalam SK tersebut, Fernandes Simangunsong dinyatakan
telah memenuhi syarat berdasarkan penetapan angka kredit sebesar 922 dari
Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi untuk diberikan kenaikan jabatan sebagai Guru Besar dan kenaikan pangkat
hingga IV/d.
Prof Fernandes Simangusng bersama Istri, Dr Imelda Hutasoit M Kes..MA |
Ferdandez dikukuhkan sebagai Guru Besar IPDN termuda di usianya yang 42 tahun. Sekaligus menjadi alumni IPDN pertama yang dikukuhkan menjadi guru besar dalam sejarah IPDN.
Ferdandez tamat dari STPDN/IPDN tahun 1999. Ia lalu
mengawali tugasnya di Kabupaten Kerinci-Provinsi Jambi. Namun baru 1 (satu)
minggu bertugas, mendadak ada surat panggilan dari Sekretaris Jenderal
Kementerian Dalam Negeri Memanggil Purna Praja Terbaik Dari Angkatan 07 untuk
membantu STPDN/IPDN bertugas menjadi Pengasuh.
Di awal tahun 2000, tepatnya 2 Januari 2000,
Fernandes Simangunsong menerima SK terpisah untuk dilantik sebagai Pengasuh di
STPDN/IPDN karena sudah terlambat dibandingkan teman-teman lainnya yang sudah
lebih dulu tiba di STPDN/IPDN untuk menjadi Pengasuh.
Perjuangan menjadi pengasuh ini menjadi tonggak awal
untuk mengantarkan Fernandes Simangunsong bertugas dan berkarier di STPDN/IPDN.
Saat itu, para praja STPDN/IPDN berhasil membawa paduan suara dan marching band
STPDN/IPDN untuk mengisi acara Natal Nasional di hadapan Presiden dan Jajaran
Menteri Pada tahun 2001.(Ter)