Kabid Kes Dinas Kesehatan Prov Jabar, Dr.drg Marion Siagian, M,E.Pid |
Kota Depok.Internationalmedia.id.- Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Marion Siagian menyatakan, dalam agenda simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tapos Kota Depok, vaksin akan fokus diberikan kepada lima daerah di Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus COVID-19 di Jabar.
Marion menjelaskan, total alat pendingin untuk
menyimpan vaksin di seluruh wilayah Bodebek berjumlah 354 buah. Setelah
dilakukan asesmen, diketahui 51 alat pendingin di antaranya rusak. Selain itu,
penyimpanan vaksin COVID-19 juga menjadi perhatian karena penempatan harus
diatur dengan jenis vaksin lain dalam alat pendingin tersebut.
"Karena ada vaksin yang lain seperti vaksin
untuk bayi dan ibu. Dinas Kesehatan Jabar terus melakukan asesmen terhadap
kulkas di fasyankes seluruh Jabar, terutama di Bodebek," ucap Marion.
Sementara tenaga vaksinator yang sudah terlatih di
Bodebek berjumlah 312 orang dan masih terus ditingkatkan.
Untuk keperluan vaksin tahap pertama di Bodebek,
Pemerintah Daerah Provinsi Jabar mengajukan alokasi 3 juta warga dari total 9,1
juta warga yang bisa divaksin dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat.
Khusus untuk Kota Depok, vaksin yang dibutuhkan
sebanyak kurang lebih 1,14 juta atau untuk mencukupi kebutuhan 60 persen dari
total jumlah penduduk 2,4 juta jiwa. Meski begitu, yang bisa menerima vaksin
tahap pertama hanya 20 persen atau kurang lebih 300 ribu dari total sasaran
1,14 juta tersebut.
Sambil menunggu petunjuk teknis dari pemerintah
pusat, Marion menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pematangan rencana
vaksinasi hingga vaksin tiba dan siap disuntikkan.(mar)