Bank Indonesia dan OJK bantu pemulihan ekonomi Jabar
Bandung.Internationalmedia.id.-Dua lembaga keuangan,
yakni Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar, berkomitmen membantu pemulihan ekonomi di
Jabar.
Komitmen disampaikan langsung pimpinan kedua lembaga
saat Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (PED) Jabar yang dipimpin Ketua Komite PED
Jabar Ipong Witono mengunjungi kantor kedua lembaga tersebut, Kamis (15/10/20).
Kepala KPwBI Jabar Herawanto mengatakan, pihaknya
akan memberikan analisa ekonomi secara berkala kepada Komite PED Jabar dan
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar. Analisa tersebut menjadi dasar dan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
"BI akan memantau dan memberikan analisa
kebijakan moneter yang diambil dalam setiap langkah pemulihan ekonomi di Jabar.
Ini sangat penting karena kami berharap dunia usaha bisa kembali bangkit dengan
cepat sehingga perekonomian masyarakat akan terangkat," kata Herawanto.
Herawanto yang menjadi Ketua Divisi Kebijakan
Ekonomi dan Jasa Keuangan PED Jabar menyatakan, perlu sosialisasi yang
komprehensif tentang program-program pemulihan ekonomi kepada pelaku usaha.
Sebab, banyak pelaku usaha yang belum paham soal program pemulihan ekonomi.
“Perlu ada sosialisasi dan komunikasi yang intens
dengan para pengusaha, terutama di daerah. PED Jabar bisa melakukan inisiasi
tersebut agar masyarakat memahami dan bisa ikut serta dalam proram PEN
(Pemulihan Ekonomi Nasional) maupun PED,” ucapnya.
Salah satu program yang masih belum dipahami pelaku
usaha di daerah adalah kebijakan restrukturisasi dan relaksasi kredit. Kedua
program tersebut bertujuan meringankan pelaku usaha dalam pembayaran kewajiban
utang ke perbankan. Program ini digagas karena banyak pelaku usaha terdampak
pandemi COVID-19.
“BI akan melakukan koordinasi dan komunikasi dalam
program intermediasi Himpunan Bank-Bank Pemerintah (Himbara) dengan pengusaha.
Kita akan turun ke daerah menyampaikan program ini dan akan mendapat masukan
dari pengusaha di daerah kendalanya di lapangan,” kata Herawanto.
Ketua OJK Jabar yang juga Wakil Ketua Divisi
Kebijakan Ekonomi dan Jasa Keuangan PED Jabar, Triana Gunawan, menyatakan bahwa
pihaknya berkomitmen menyukseskan program pemulihan ekonomi dalam sektor jasa
keuangan bersama Komite PED Jabar.
“OJK Jabar akan memetakan dan memberi analisa
berkala tentang kinerja sektor ekonomi dalam prespektif jasa keuangan,” ucap
Triana.
Guna membantu kerja PED dan mendorong pemulihan
ekonomi di Jabar, KPwBI Jabar dan OJK Jabar akan menempatkan staf khusus dalam
Komite PED Jabar. Tujuannya untuk memantau kinerja jasa keuangan di Jabar.
Ketua PED Jabar Ipong Witono mengatakan, OJK Jabar
dan Komite PED Jabar akan membangun crisis center guna memonitor dan
mengevaluasi kebijakan jasa keuangan.
“Perlu ada forum untuk intermediasi dunia usaha dan lembaga jasa
keuangan. Melalui crisis center ini, kesulitan yang ada di lapangan akan
dicarikan solusinya,” kata Ipong.
Menurut Ipong, langkah pertama yang akan dilakukan
adalah menyusun database anggota asosiasi dunia usaha. Pendataan dilakukan
untuk mengetahui pelaku usaha yang memerlukan pendampingan jasa keuangan di
setiap sektor usaha bersama OJK Jabar.
“Dunia usaha menyambut baik rencana perpanjangan
relaksasi hingga 2021-2022 yang disampaikan oleh OJK Pusat. Ini akan jadi kabar
gembira bagi dunia usaha,” katanya.(Ter)