Suasana Rapid Test massal dadakan Pemkot Surabaya |
Surabaya. Internationalmedia.id.- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyebut hampir 70 persen kasus Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur terjadi pada anak muda.
Risma berharap warga Surabaya bisa menahan diri
tidak keluar rumah jika tidak penting. Apalagi, jika untuk nongkrong dan tanpa
menerapkan protokol kesehatan.
"Saya berharap sekali, warga harus bisa
mencegah dengan mendisiplinkan diri. Karena itu saya mohon dengan hormat,
terutama pada anak-anak muda. Data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak
muda serta anak-anak," kata Risma.
Hal itu disampaikan Risma, saat menggelar operasi
rapid test massal dadakan di Surabaya hingga Minggu dini hari. Bahkan, dirinya
memimpin pemeriksaan massal virus Corona ( Covid-19 ) yang berlangsung di
sekitar kawasan Suramadu dan Pasar Genteng.
"Saya terpaksa lakukan seperti ini di
tempat-tempat tertentu. kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal.
Tapi kan kemudian warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali," kata
Risma.
Dikatakan, banyak anak-anak muda yang terkena dan
kemudian sembuh. Namun, meski sudah sembuh, kondisi paru-paru mereka ada
masalah. Makanya, ia khawatir jangan sampai anak-anak muda Surabaya terkena
virus itu.
"Banyak anak muda, meski sudah sembuh, tapi
saya dengar paru-parunya ada masalah. Ini yang saya khawatir, kalau anak-anak
muda kan usianya masih panjang," kata Risma
Namun demikian, ia berharap tak hanya kepada
anak-anak muda, tapi seluruh warga dapat disiplin menjaga protokol kesehatan.
Jangan sampai tujuannya mencari uang tapi kemudian merugikan diri sendiri
bahkan orang lain.
"Sebetulnya saya berharap, semuanya bisa sadar,
kita kan tidak bisa. Boleh saja mereka mencari uang, tapi jangan sampai
merugikan orang lain karena terpapar virus. Kita butuh kesadaran kolektif
(bersama)," harapnya.(Wil)