Penandatanganan Pinjaman
Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur Jawa Barat
(Jabar) Ridwan Kamil menandatangani Perjanjian Pinjaman Daerah Tahun 2020
antara Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota
Bandung, Kamis (24/9/20).
Penerimaan pembiayaan lewat Pinjaman Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) Daerah ini bertujuan untuk mendorong pembangunan
perekonomian, khususnya terkait belanja modal pemerintah, yang ikut terdampak
pandemi global COVID-19.
Dana pinjaman senilai Rp1,812 triliun tersebut akan
dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek strategis yang bersifat pelayanan
publik untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan prioritas
penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku
lokal, dan memiliki manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, pinjaman
daerah ini sekaligus mengembalikan biaya program-program strategis yang terkena
refocusing akibat pandemi COVID-19, baik program di provinsi maupun 27
kabupaten/kota se-Jabar.
“Ini adalah inovasi pembiayaan pembangunan dari
pemerintah pusat melalui pinjaman daerah yang tentunya sangat dibutuhkan untuk
mengembalikan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jabar,” kata Kang Emil.
“Mudah-mudahan pinjaman daerah ini bisa
dimaksimalkan di sisa waktu 3 bulan (di 2020) dengan cara-cara yang
bermanfaat,” tambahnya.
Selain itu, Kang Emil berujar bahwa pinjaman daerah
bisa meningkatkan belanja pemerintah di tengah lesunya ekspor dan daya beli
masyarakat.
“Pinjaman daerah ini juga berguna dalam memulihkan
kembali belanja pemerintah. Mudah-mudahan belanja pemerintah menjadi
satu-satunya api yang bisa menjaga nyalanya ekonomi Jabar,” harapnya.
Adapun rinciannya, Pinjaman Daerah Tahun 2020 antara
Pemda Provinsi Jabar dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan nilai
Rp1,812 triliun akan digunakan untuk membiayai tujuh jenis kegiatan
infrastruktur, yaitu: (1) Infrastruktur jalan dengan nilai Rp463,558 miliar;
(2) Infrastruktur pengairan Rp27,96 miliar; (3) Infrastruktur perumahan
Rp200,55 miliar.
Kemudian, Infrastruktur perkotaan ruang terbuka
publik Rp63,692 miliar; (5) Infrastruktur perkotaan bangunan publik Rp25,598
miliar; (6) Infrastruktur sosial pariwisata Rp15 miliar; dan (7) Infrastruktur
sosial kesehatan Rp1,016 triliun.
Kang Emil pun menegaskan bahwa pihaknya akan
memantau pengerjaan proyek di lapangan sehingga pinjaman daerah ini betul-betul
dirasakan oleh warga Jabar dengan menghadirkan lapangan pekerjaan yang lebih
banyak.(Lys)