Bandara Soekarno-Hatta |
Jakarta.Internationalmedia.id.-Pemerintah Provinsi
Jakarta memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 14 –
28 September 2020.
Namun begitu, Angkasa Pura II memperkirakan PSBB DKI
Jakarta itu tidak akan berdampak signifikan terhadap jumlah pergerakan
penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Hal ini disampaikan setelah AP II menggelar survei
terhadap penumpang pada Jumat, 11 September 2020, mulai pukul 10.00 – 19.00 WIB
di Bandara Soekarno-Hatta.
President Director PT AP II, Muhammad Awaluddin,
mengharapkan survei yang digelar memberikan gambaran mengenai minat penumpang
pesawat untuk bepergian dari Bandara Soekarno-Hatta ketika PSBB kembali
diterapkan di Jakarta.
Survei menggunakan metode dipstick survey dengan
pertanyaan terbuka untuk mendapatkan informasi secara cepat mengenai isu
tertentu dari responden. Responden sebanyak 111 penumpang di Bandara
Soekarno-Hatta.
“Dari survei yang dilakukan, dapat mengambil langkah
yang diperlukan agar operasional Bandara serta penerbangan berjalan lancar
dengan tetap mengedepankan aspek kesehatan,” kata Awaluddin, Minggu (13/9).
Dari survei itu dihasilkan, mayoritas responden
yakni (88 persen) telah terinformasi, bahwa PSBB akan kembali diterapkan di
Jakarta. Ada responden yang tidak mengetahui (5 persen) dan tidak mengikuti
perkembangan (7 persen).
Sebagian besar responden, yaitu 75 persen mengaku
tidak akan membatalkan rencana perjalanan dengan pesawat dan tetap akan
bepergian.
Terdapat responden yang akan merencanakan ulang
penerbangan (19 persen) dan membatalkan penerbangan (6 persen).
“Mayoritas responden tetap meyakini untuk terbang,
baik sesuai jadwal atau merencanakan ulang jadwal penerbangan. Ini memberikan
sinyal, memang penerapan PSBB Jakarta tidak berdampak signifikan terhadap
pergerakan penumpang pesawat,” papar Awaluddin.
Sebanyak 89 persen yakin, Soekarno-Hatta telah
menerapkan protokol kesehatan yang mendukung PSBB DKI Jakarta. Sementara
terdapat responden yang menyatakan belum sesuai (9 persen) dan menyatakan tidak
sesuai sama sekali (2 persen).
PSBB DKI Jakarta diperkirakan mempengaruhi rencana
penerbangan, di mana sebesar 62 persen responden menyatakan hal tersebut.
Masih kata Awaluddin, mempengaruhi rencana penerbangan
yang dimaksud bisa saja terkait dengan durasi lamanya perjalanan, jumlah orang
yang bepergian, tujuan penerbangan dan sebagainya.
Sementara terdapat responden yang menyatakan PSBB
Jakarta tidak berpengaruh terhadap rencana penerbangan (23 persen) dan biasa
saja (15 persen).(*)