Pedagang Pasar Baru Bandung, demo |
Bandung.Internationalmedia.id.- Ratusan pedagang Pasar Baru Trade Center Jl Ottoiskandardinata Bandung, turun ke jalan lakukan unjukrasa. Mereka protes Pemkot Bandung terkait dengan tutup buka akses jalan ke Pasar tempat mereka berusaha, Senin(28/9/2020.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Iwan
Suhermawan mengatakan, aksi yang dilakukan hari ini bukan hanya dihadiri oleh
pedagang pasar saja, melainkan juga pedagang kaki lima (PKL) yang kerap
berniaga di sekitar Pasar Baru.
Iwan menjelaskan, meski para pedagang turun untuk
melakukan aksi, kegiatan hari ini diakuinya di luar kegiatan HP2B. Para
pedagang turun ke jalan tanpa koordinasi, dan dianggap tergerak oleh
kegelisahan atas perpanjangan waktu buka tutup selama Adaptasi Kebiasaan Baru
(AKB) yang diperketat.
"Itu di luar koordinasi saya, tuntutannya ingin
dibuka akses jalan yang diperpanjang. Itu di luar koordinasi saya. Saya gak
bisa melarang. Kami (lebih memilih) dengan cara elegan kalau kami turun ke
jalan khawatir berkerumun, saya gak bisa melarang," ujarnya.
Menurut Iwan, kalau penutupan akses jalan terus berlangsung
seperti ini recovery ekonomi yang diharapkan pemerintah di masa AKB ini tidak
akan berlangsung.
Soal pemulihan ekonomi kata Iwan, tak boleh hanya
sekadar rencana belaka, melainkan harus dibuktikan di lapangan. Saat ini yang
terjadi justru sebaliknya, di mana pemerintah malah memperpanjang buka tutup
jalan di lima titik termasuk akses jalan menuju pasar baru.
"Buka tutup jalan menyulitkan ekonomi di pasar
baru dan jalur itu dan alangkah lebih bijak pemkot mendengar aspirasi kami,
ucapnya.
Iwan berpendapat, jika maksud dari buka tutup jalan
ialah untuk meminimalisir pergerakan massa, beberapa solusi lain menurutnya
masih bisa dilakukan. Misalnya, membuat posko pengawasan ketat di lima titik
jalan yang di berlakukan buka tutup saat ini.
"Kalau alasannya ingin mencegah kerumunan
dengan membuat posko di Jalan Otitsa di titik keramaian dari berbagai isntansi
mereka awasi kondisi jalan. Dinamika transaksi jual beli bukan hanya mengawasi,
tapi mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memakai masker dan menjaga jarak
daripada menutup jalan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan aksi demo yang dilakukan
oleh para pedagang dilaksanakan kurang lebih satu jam. Menurutnya, saat ini para
pedagang sudah membubarkan diri.
"Iya (aksi), berlangsung kurang lebih satu jam.
Sebentar (aksinya), sekarang mah bubar. Jalannya sudah dibuka," ujarnya,
Senin (28/9/2020).
Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh para pedagang
berjalan kondusif dan aspirasi mereka sudah disampaikan kepada pemerintah. Ia
mengatakan, kepala Kesbangpol Kota Bandung sempat mendatangi para pedagang
untuk mendengarkan tuntutan mereka.
"Intinya penutupan jalan itu ditutupnya sore
saja, kan keputusan gak bisa diputuskan di lapangan, kepala Kesbangpol harus
lapor kepada Wali Kota dulu," katanya.
Rasdian menjelaskan pihaknya membantu mengamankan
jalannya aksi demo para pedagang. Sekaligus katanya mengingatkan para pendemo
untuk menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 yang masih
berlangsung.
"Intinya kami membantu mengamankan,
memfasilitasi mereka supaya intinya kita menertibkan saja, protokol
kesehatannya dijaga," katanya.
Buka tutup jalan diberlakukan di simpang jalan
Otista-Suniaraja sampai dengan Otista-Asia Afrika, simpang jalan Asia
Afrika-Tamblong sampai dengan Asia Afrika-Cikapundung Barat. Jalan
Purnawarman-Riau sampai dengan Purnawarman-Wastukencana.
Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Merdeka-Aceh. Jalan
Merdeka-Aceh sampai dengan jalan Merdeka-jalan Jawa. Pada akhir pekan, buka
tutup jalan sampai dengan ring dua, jalan Lingkar Selatan bahkan sampai di
wilayah perbatasan Kota.
Buka tutup jalan akan dilakukan pada pukul 09.00 Wib
hingga 11.00 Wib, pukul 14.00 Wib hingga 16.00 Wib dan pukul 22.00 Wib hingga
06.00 Wib. Bagi masyarakat yang bekerja di wilayah tersebut dapat menunjukkan
identitas agar dapat masuk ke jalur tersebut.(Ter)