S-400 Turki, bukti kerjasama pertahanan Ankara-Moskow. Turki menyatakan perang dengan Yunani hanya masalah waktu. /Straturka |
Jakarta.Internationalmedia.id.- Perang antara Turki
dan Yunani diperkirakan akan segera pecah dan tinggal menunggu waktu.
Hal itu ditegaskan Ketua Partai Gerakan Nasional
Turki, Devlet Bahceli. Ia mendeklarasikan perang dengan Yunani hanya masalah
waktu.
"Tak terbayangkan untuk berpaling pada
kepentingan historis kami di Mediterania dan Aegean," tegas Bahceli,
dilansir portal berita The New Khaleej.
Devlet menyinggung soal posisi Yunani yang semakin
menentang. "Jelas bahwa minat dan keinginan Yunani untuk masuk ke laut
telah membengkak lagi. Perang di Mediterania dan Aegean hanya masalah
waktu," tambah dia.
Lebih lanjut Devlet menyatakan, tujuan Yunani
menggelar perang adalah untuk datang lagi dan menduduki lahan dari Turki.
Menurut dia, Turki kini menghadapi rencana invasi baru.
"Dari sekarang, perilaku Yunani akan menentukan
meningkatnya ketegangan yang akan menyebabkan pendarahan atau konfrontasi yang
keji," kata politisi Turki yang beraliansi dengan partai berkuasa Turki
itu.
Diisebutkan, Turki dan Yunani berselisih terkait
perbatasan laut di Mediterania dan hak eksplorasi sumber daya hidrokarbon di
sana.
Kepala NATO Jens Stoltenberg menyatakan, Yunani
sepakat memulai perundingan dengan Turki untuk meredam ketegangan, tapi Yunani
menyangkal ini.
Kami yakin perlu perundingan teknis untuk
mengembangkan mekanisme untuk meredam konflik," ujarnya.
"Tak ada kesepakatan yang sudah tercapai, tapi
perundingan telah dimulai," tambah dia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu
menegaskan, Yunani pada awalnya sudah menyatakan sepakat menggelar diskusi
kemudian akhirnya mengingkarinya.
"Mereka (Athena) awalnya sepakat (diskusi)
kemudian mereka tidak mau. Faktanya Yunani berbohong dan bukan sekretaris
jenderal (NATO). Yunani sekali lagi menunjukkan mereka tidak menginginkan
dialog," tegasnya.(*)