Daily Mail |
Jakarta.Internationalmedia.id.- Seorang pakar virus
yang sbelumnya mengklaim pemerintah China menutupi wabah virus corona
membeberkan virus baru corona yang kini dikenal dengan Covid-19 tidak muncul
dari alam. Melainkan hasil tangan manusia dari Laboratorium Wuhan.
Meninggalkan suami dan anak yang harus dilindungi demi
kebenaran, kini ia bertekad memaparkan bukti ilmiah yang akan menunjukkan bahwa
virus mematikan Covid-19 benar-benar buatan manusia.
Doktor Li-Meng Yan, pakar dengan spesialisasi
virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong menegaskan,
pemerintah Beijing mengetahui keberadaan virus corona jauh sebelum laporan
pertamanya muncul di media.
Dikutip dari DailyMail, Minggu (13 September 2020)
Yan yang melarikan diri dari Hong Kong karena takut hidupnya dalam bahaya
mengungkap semua dalam tayangan Loose Women, Inggris dari lokasi rahasia.
Ia juga mengungkapkan China telah menghapus semua
informasi darinya hingga tak lagi
tercatat dalam basis data pemerintah.
Yan mengklaim laporan resmi yang menyebut Covid-19 berasal dari pasar basah di
Wuhan hanya kamuflase.
Tak lagi memiliki siapa-siapa di sampingnya setelah
suami dan keluarganya menolak pergi dengannya demi keselamatan, Yan fokus pada
misi tunggalnya menerbitkan laporan yang akan menjadi bukti bahwa Covid-19
merupakan virus buatan manusia.
“Pertama, pasar daging Wuhan hanya dijadikan tameng.
Virus corona jenis baru ini tidak muncul dari alam,” ujarnya. Ditanya dari mana
virus berasal, ilmuwan muda ini menjawab, “Covid-19 berasal dari laboratorium
di Wuhan.”
Yan menyebut urutan genom virus yang menyerang organ
pernapasan ini seperti sidik jari manusia.
Dan berdasarkan ini Anda dapat melakukan
identifikasi. Aku akan menggunakan bukti
ini untuk menunjukkan virus ini berasal dari laboratorium di China dan mengapa
mereka membuatnya.”
Menurutnya siapa pun bahkan yang tidak memiliki
pengetahuan biologi akan dapat memahami dan memverifikasi autentisitas laporan
ilmiahnya. “Sangat penting untuk memahami bahwa kita tidak dapat mengatasinya,
virus itu akan mengancam jiwa semua orang.”
Yan mengklaim sebelum melarikan diri, informasi
ilmiah yang datang darinya dihapus dari database pemerintah. Rekan-rekannya pun
'diberitahu’ untuk menyebarkan rumor miring tentang dia.
“Mereka menghapus semua informasi dariku dan
menyebarkan rumor bahwa aku pembohong dan tidak tahu apa-apa. Mereka akan
mengendalikan keluarga dan teman-temanku sebelum aku dinyatakan tak ada lagi,”
paparnya.
Yan bekerja di universitas bergengsi Hong Kong yang
merupakan salah satu pusat penelitian penyakit menular terkemuka di dunia dan
bagian penting jaringan epidemiologi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Daily Mail |
Yan mengatakan dirinya termasuk ilmuwan pertama yang
mempelajari virus corona yang kemudian dikenal dengan Covid-19. Semua bermula
pada akhir Desember 2019 saat dia diminta atasannya di universitas untuk
menyelidiki kasus aneh mirip SARS di Cina daratan.
Melalui kontak medis dan ilmiah, Yan menemukan upaya
menutup-nutupi dalam skala luar biasa.
Tapi saat itu bukti tentang penularan antarmanusia darinya, termasuk klaim
bahwa Beijing dengan sengaja mendistorsi detail asal-usul virus diabaikan.
Ketika jumlah korban tewas meningkat, Yan merasa
memiliki kewajiban moral dan ilmiah untuk mengungkap kebenaran yang
diketahuinya. Meski untuk itu ia kini harus bersembunyi di AS dan khawatir
hidupnya dalam bahaya.
“Aku dokter medis dengan gelar Ph.D. Aku bekerja
dengan sekelompok ahli top dunia dan
karena dua gelarku dari China daratan, aku ditugaskan untuk melakukan
penyelidikan rahasia tentang pneumonia baru di Wuhan.”
Selama penyelidikan, Yan melaporkan semua yang ditemukannya pada
atasan. Tapi tidak ada tanggapan karena semua khawatir dengan konsekuensinya.
Yan pun diam hingga sebuah YouTuber China terkenal di AS menyebut
China mengetahui asal muasal Covid dan transmisi antarmanusia sudah
terjadi. Yan pun memutuskan untuk tidak lagi diam.
“Sejak awal, aku sudah berniat menyebarkan pesan ini
pada dunia dan faktanya sangat
menakutkan. Sebagai seorang dokter aku akan menyesal jika sampai tidak
mengatakan yang sebenarnya pada dunia,” tegasnya.
Yan mengaku tak pernah membayangkan penyelidikan
rahasianya berakhir menjadi misi global.
“Kupikir supervisorku akan melakukan hal yang benar
atas nama pemerintah. Tapi ternyata tidak ada yang menanggapi. Orang-orang
takut pada pemerintah tapi ini sangat mendesak dan ada banyak manusia yang
terancam. Kesehatan global dalam bahaya.”
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China
membantah wabah dimulai dari laboratorium dengan mengatakan tidak ada bukti
virus corona jenis baru atau Covid-19 dibuat di laboratorium.
Seorang juru bicara kepada ITV mengatakan,
“Faktanya tidak ada penundaan informasi
atau upaya menutup-nutupi apa pun dari pemerintah China. Beijing melaporkan
data virus dan menyampaikan informasi secepat mungkin pada komunitas
internasional.”
Ditegaskan bahwa begitu kasus diidentifikasi di Kota
Wuhan, China segera melakukan tindakan cepat untuk melakukan penyelidikan guna
menghentikan penyebaran virus yang hingga kini masih mencengkeram banyak negara(*)