Anggota Komisi V di Bumiayu Jateng |
Bumiayu.Internationalmedia.id.-Komisi IV DPRD Provinsi
Jawa Barat mengapresiasi pelayanan terminal-terminal type B di
Bumiayu Jawa Tengah ditengah berbagai keterbatasan.Mereka tetap memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Memasuki era new normal, kondisi volume penumpang di
Jawa Tengah rata-rata mencapai 70% dibandingkan ketika masa PSBB. “Protokol
kesehatan pun tetap diperhatikan.
Mereka punya data pergerakan setiap harinya bahkan
hingga sampai nama-nama penumpangnya untuk melihat jumlah intensitas penumpang.
Hal ini diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Jawa
Barat, Mochamad Ichsan Maoludin ketika melakukan kunjungan kerja selama dua
hari mulai Selasa (08/09/2020) hingga Rabu (09/09/2020) di Bumiayu Jawa Tengah.Demikian Rilis yang diterima, Kamis.
Dikatakan, secara performance kondisi terminal di
Jateng jauh dengan terminal-terminal yang ada di Jawa Barat. Dari segi
anggarannya, bahkan mereka lebih besar sikap nerimonya, ya kita sih maklum
karena dinas-dinas di Jawa Barat pun terkena refocusing.
Berangkat dari beberapa hal di lapangan, jika dikomparasikan
dengan terminal-terminal type B di Jawa Barat yang berjumlah sebanyak 14
terminal, Ichsan menegaskan akan fokus memperjuangkan dua terminal type B agar
di tahun 2021 kedua terminal tersebut bisa menjadi terminal percontohan di
tanah Pasundan.
“Kita sudah mendorong juga kepada eksekutif, dan
kami dari pihak dewan juga dari komisi IV yang juga tergabung di Badan Anggaran
agar mitra kerja kita itu di Dinas Perhubungan Jawa Barat minta dialokasikan
dari total 14 terminal type B yang ada di Jabar, ya kami minta dua terminal
yang akan diremajakan, baik sistem, fasilitas, serta infrastrukturnya,” tegasnya.
Komisi IV pun memahami jika kesemua terminal
didorong untuk mengalami peremajaan tentunya akan berat bagi pemerintah
provinsi sehingga untuk tahun 2021 komisi IV DPRD Jabar mendorong terlebih
dahulu sebayak dua terminal untuk diremajakan.
“Salah satu terminal percontohan yang sudah ada itu
di Bekasi, tinggal di poles sedikit saja, satu terminal percontohan di banggar
sudah diusulkan sekitar 30 miliar rupiah sehingga untuk dua terminal akan
memakai anggaran sebanyak 60 miliar rupiah,” tutup Ichsan.(Mar)