Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait penataan kembali rute Bandara di Jabar, Daddy Rohanady: Sepanjang tak ada Godwill Kemenhub, Bandara Kertajati akan Mati

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 12:59 WIB Last Updated 2020-08-15T14:19:03Z
Daddy Rohanady

Bandung.Internationalmedia.id.- Untuk memulihkan kembali aktivitas ekonomi dan pariwisata, Kementerian Perhubungan akan melakukan penataan kembali rute penerbangan di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung dan Bandar Udara Nasional Kertajati Majalengka.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady menyatakan, bila Bandara Husein Sastranegara diaktifkan seperti semula untuk sementara ini bolehlah.

Ke depan saya harap semua terpusat di Bandara Kertajati. Husen Sastranegara dikembalikan ke fungsi semula jadi pangkalan udara. Untuk itu, pembangunan Tol Cisumdawu harus dipercepat, kata politisi Gerindra ini.

Namun demikian, sepanjang tak ada godwill Kemenhub, Kertajati akan mati,katanya kepada Internationalmedia.id, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Dikatakan,  Bandara Kertajati memudahkan orang ke berbagai tempat wisata di Jabar Timur apalagi kalau Tol Cisumdawu selesai bisa mengakses ketempat-tempat wisata.
Wisatawan bisa keliling Cirebon, di sana ada Istana Kasepuhan, Kanoman dan yang lainnya. Di Sumedang ada makam Cut Nyak Dien. Ada juga makam Sunan Gunungjati di Kab Cirebon

Kota/kab Cirebon, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Majalengka, bahkan ke Brebes sudah dekat tambah mantan wartawan, pria kelahiran Kuningan 31 Agustus 1962 ini.

Bandara Kertajati

Menurut Presiden, Joko Widodo menyebutkan, jumlah airline hub di Indonesia terlalu banyak dan tidak merata. Saat ini, terdapat 30 bandara internasional yang dipertanyakan urgensinya. 

Adapun, sebanyak 90 persen lalu lintas terpusat di 4 bandara, antara lain Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan.

Ke depannya, ada 8 bandar udara berpotensi menjadi international hub sesuai dengan pembagian fungsi, kondisi geografis, dan karakteristik wilayah, yaitu Jakarta, Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan, Sam Ratulangi, Yogyakarta, Balikpapan, dan Hassanudin.

Kertajati tidak disebut ?

Menurut saya, “Jabar layak memiliki salah satu. Lihat jumlah jamaah haji dan umrah saja. Mayoritas dari Jabar. Masa Pusat tidak ikhlas dengan kondisi itu.

Itu artinya kontribusi Jabar cukup besar. Belum lagi kalau kita bicara jumlah Pekerja migran Indonesia (PMI) di berbagai negara. Jadi, saya rasa sangat layak kalau Jabar punya bandara internasional dengan rute ke berbagai belahan dunia,katanya.(Lys)


×
Berita Terbaru Update