Kadisdik Jabar, Dedi Supandi |
Bandung.Internationalmedia.id.- Kepala Dinas Pendidikan
(Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi menyatakan, ada beberapa
permasalahan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi saat ini. Antara
lain, penyediaan kuota dan gawai yang mendukung proses pembelajaran.
Oleh karena itu, pihaknya bertindak cepat dalam
mengoptimalkan PJJ ini. "Untuk kuota bisa menggunakan anggaran BOPD,
sedangkan peminjaman gawai bisa memanfaatkan BOS kinerja yang telah diberikan
pemerintah di anggaran tahun lalu," jelasnya.
Karena berbasis kinerja, Kadisdik mengungkapkan,
tidak semua sekolah memiliki fasilitas serupa. Namun, pemberian BOS kinerja ini
merata karena setiap sekolah di lingkup XIII Kacadisdik mendapatkan bantuan
tersebut. Total, ada 38.323 gawai dari seluruh sekolah yang menerima BOS
kinerja.
"Gawai ini kan awalnya dipakai untuk kemudahan
tugas serta tes/ujian dan disimpan di sekolah. Saat pandemi seperti sekarang
ini, enggak ada salahnya kalau dipinjamkan kepada siswa yang membutuhkan,
dengan tetap menyertakan berita acaranya (berupa serah terima pinjaman),"
paparnya.
Untuk itulah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9
Bandung memberikan bantuan kuota dan peminjaman tablet kepada siswa secara
simbolis di Aula SMAN 9 Bandung, Jln. Suparmin No. 1A, Kota Bandung, Senin
(31/8/2020).
Pemberian kuota dan peminjaman tablet ini diberikan
kepada 150 siswa kurang mampu agar pelaksanaan pembelajaran dari rumah yang
dilakukan selama masa adaptasi kebiasaan baru berjalan optimal.
Kadisdik menegaskan, bantuan tersebut merupakan
komitmen Disdik Jabar untuk mengutamakan pendidikan para siswa.
"Pendidikan anak-anak tidak boleh terabaikan. Mereka harus tetap belajar
tanpa terkendala di masa pandemi saat ini," tegasnya.
Kepala SMAN 9 Bandung, Suparman mengatakan, bantuan
kuota dan peminjaman tablet ini merupakan komitmen sekolah untuk mengoptimalkan
pembelajaran dari rumah agar berjalan efektif dan efisien, dengan tetap
memperhatikan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh siswa dan orang tua.
"Atas
rekomendasi program Kadisdik dan didukung Kacadisdikwil VII, Alhamdulillah kami
telah membagikan kuota internet untuk 150 peserta. Dengan total 150 ribu per
siswa yang sumber anggarannya berasal dari BOPD Privinsi Jabar,"
ungkapnya.
Sedangkan pengadaan gawai berupa tablet, Suparman
menjelaskan, aset tersebut merupakan hasil bantuan BOS kinerja yang didapatkan
sekolah pada tahun anggaran 2019. Jika sebelumnya tablet tersebut hanya
digunakan saat pelaksanaan ujian, saat ini bisa dimanfaatkan oleh siswa yang
memiliki keterbatasan ekonomi.
Yang terpenting, tegas Suparman, saat ini sekolah
berkomitmen tetap menjamin kesehatan, keselamatan, dan ketersediaan fasilitas
penunjang pembelajaran dari rumah bagi para siswa.
Selain berupaya memberikan pelayanan pendidikan yang
bisa diikuti secara merata oleh seluruh siswa, SMAN 9 Bandung juga selalu
berinovasi menghadirkan materi pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
"Dengan begitu, diharapkan siswa bisa menerima dan memahami materi
tersebut dengan baik," ujarnya.(Lys)